Selasa, 29 September 2015

Sesama ahlul bid'ah menuduh bid'ah :)



"Kita ambil hikmahnya"
------------------------------------------------------------
Kisah Seorang Aswaja Lugu Yang Belajar Ngaji ke Seorang Wahabi alim
------------------------------------
Wahabi :
-
Saudaraku! Aku lihat kau masih ikut merayakan maulid nabi kemarin. Bukankah sudah kukatakan jika itu bid'ah sebab tidak ada dalilnya baik dalam al-Quran maupun dalam hadits dan nabi bersabda segala bid'ah itu sesat. Jadi kau itu sesat jika masih menerima maulid nabi.
-
Kuingatkan lagi kau, jika ajaran itu tidak ada dalilnya sama sekali baik dari al-Quran maupun hadits maka itu adalah bid'ah dan itu sesat.
-
Aswaja :
-
Aku ini orang bodoh dan aku hanya ikut-ikutan apa yang dilakukan oleh golonganku ustadz.
-
Wahabi :
-
Lebih baik kau belajar padaku agar kau menjadi alim sepertiku.
-
Aswaja :
-
Hmmm... baiklah, tapi aku mau belajar baca al-Quran dulu karena aku sangat ingin bisa membaca al-Quran dengan baik dan kutahu kau adalah orang yang pandai membaca al-Quran.
-
Wahabi :
-
Oh dengan senang hati, apalagi aku adalah orang yang paling bagus bacaannya diantara golonganku.
-
Aswaja :
-
Kapan aku bisa belajar padamu?
-
Wahabi :
-
Bagaimana kalau mulai besok tiap sore di majelis ta'limku.
-
Aswaja :
-
Baiklah aku setuju.
-
Keesokan harinya si Aswaja dengan sangat semangat berangkat mengaji. Dalam pikirannya dia membayangkan suatu hari nanti bisa membaca al-Quran sebaik si Wahabi.
-
Setelah mengucap salam dan dipersilahkan masuk ke ruang majelis ta'lim oleh si Wahabi, si Aswaja merasa grogi karena di dalam majelis tsb rupanya sudah sama berkumpul para murid si Wahabi.
-
Kemudian si Aswaja bersalaman kepada seluruh murid sekaligus kepada si Wahabi itu sendiri.
-
Wahabi :
-
Silahkan duduk saudaraku!
-
Aswaja :
-
(Melangkah maju dan duduk di hadapan si Wahabi).
-
Wahabi : Kita mulai pelajaran hari ini dari surah al-Fatihah ya?
-
Aswaja : Ya ustadz.
_
Wahabi : Aku baca dulu surahnya biar kau punya gambaran seperti apa bacaan al-Fatihah yang benar itu.
-
Bimillaahirrahmaanirrahiim, alhamdulillaahirabbil 'aalamiin............ dst sampai waladldloooooolliin.
-
Nah coba sekarang kamu tirukan bacaanku barusan, jika ada kesalahan akan aku betulkan.
-
Aswaja: Bismillahir... ‪#‎gugup‬
-
Wahabi : Salah, La-nya itu harus dibaca panjang karena itu bacaan mad thabi'i.
-
Aswaja : (Duh hebat banget nih ustadz, dia tahu hukum2 bacaan, pasti beliau juga hafal sampai ke dalilnya mad thabi'i) Bismillaaaahir...
-
Wahabi : Stop, jangan dibaca terlalu panjang, bacaan mad thabi'i itu cukup dibaca dua ketukan atau satu harakat.
-
Aswaja : (Subhanallah... Beliau juga faham harakat....pasti dia juga hafal dalil ketukan mad thabi'I. ? Bismil...
-
Wahabi: Kenapa berhenti? Ayo teruskan!
-
Aswaja: Hmmm... anu ustadz saya ragu-ragu baca La-nya itu dibaca panjang atau pendek ? Ada yg mengganggu pikiran saya, setelah saya mendengar penjelasan ustadz kemaren ?
-
Wahabi = apa yg mengganggu pikiranmu ?
-
Aswaja = supaya saya mantap dalam belajar membaca al qur'an ini,
Boleh saya tau dalilnya mad thabi'i itu ustadz,...biar saya tidak keliru atau melakukan bid'ah seperti kata ustadz kemaren ?
-
Wahabi: Ya tidak ada dalilnya.
-
Aswaja: loch kok bisa begitu, Dalam al-Quran tidak ada dalilnya?
-
Wahabi: Tidak ada.
-
Aswaja: Dari hadits mungkin ustadz ?
-
Wahabi: Sama sekali tidak ada.
-
Aswaja: Masa tidak ada dalilnya ustadz, kalau dari para sahabat gitu? (maksudnya adalah atsar).
-
Wahabi : Kan aku sudah bilang kalau tidak ada ya tidak ada. Yang buat mad thabi'i itu para ulama.
-
Aswaja :
-
ooow begitu....Terus kenapa ustadz mengajarkan mad thabi'i kepada saya yang jelas-jelas tidak ada dalilnya sama sekali.
-
Bukankah ustadz kemarin berkata bahwa ajaran yang tidak ada dalilnya baik dari al-Quran maupun hadits adalah bid'ah dan segala bid'ah itu sesat.
-
Berarti ustadz ngajarin ilmu sesat dong ke saya...
-
Wahabi :emmm bukan, bukan begitu maksudnya.....emmm gimana ya, susah menjelaskannya......
(Membatin = Waduh... mau jawab apa aku ini ? ....a... i... u... e... o... anu... itu... ini... ‪#‎sambil‬ menahan rasa malu kepada murid-muridnya yang lain.
-
Aswaja : Ah sudahlah ustadz, aku tak mau berguru pada orang yang munafik #(berdiri dan beranjak keluar).
-
Wahabi : Maksudmu aku seorang munafik?
-
Aswaja: Ya, kemarin kau melarang aku untuk merayakan maulid nabi yang katamu bid'ah karena tak ada dalilnya tapi hari ini kau malah mengajarkan aku sesuatu yang juga tidak ada dalilnya. Apa itu bukan munafik namanya?
-
Lalu si Aswaja bergegas meninggalkan si Wahabi yang termangu dan tak sanggup berkata apa-apa bak disambar petir.
-
Dengan serta merta dihadapan seluruh muridnya si Wahabi bersimpuh lalu bersujud sembari menyesali kesalahan keyakinannya selama ini.
-
Dalam sujudnya si Wahabi berdoa,
-
"Ya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Kuasa, telah berapa banyak alim ulama ahlu sunnah wal jamaah yang telah kuhadapi selama ini, yang meski kesemuanya mampu mematahkan argumen-argumenku mengenai masalah bid'ah, tak satupun dari mereka yang mampu meruntuhkan keyakinanku bahwa semua bid'ah itu sesat.
-
Hari ini melalui seorang hambamu yang bodoh lagi lugu Kau malah menghancurkan benteng-benteng kesesatan dalam hatiku ini.
-
Ya Allah benarlah ayat-Mu yang berbunyi
-
"innal hudaa hudallah".
-
Tiadalah yang mampu memberi hidayah kecuali Dirimu. Ya Allah ampunilah segala dosaku dan terimalah taubatku hari ini."
-
Demikian sekiranya kisah ini mampu memberi gambaran kepada kita bahwa manusia tak akan bisa lepas dari bid'ah (dalam hal ini yang dimaksud adalah bid'ah hasanah).
-
Dan alhamdulillah melaui bid'ah-bid'ah itulah kita umat muslim diseluruh dunia mampu membaca al-Quran, menghafal al-Quran, menghidupkan kembali kegembiraan atas lahirnya Rasulullah ke bumi dengan adanya maulid nabi, mampu menjaga ukhuwah islamiyah dengan saling mendoakan tetangga-tetangga kita yang telah wafat dengan tahlilan secara berjamaah, dan lain sebagainya.
-
Wallahu a'lam bisshawab
(Musyaffa' bin Ali bin Astawi bin Kafrawi al-Maduri)
-
Kiriman dari seorang Hamba Allah
-
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
-------


Minggu, 27 September 2015

Sholat Tasbih



ومنه صلاة التسابيح
وهي أربع ركعات بتسليمة واحدة وهو الأحسن نهارا أو بتسليمتين وهو الأحسن ليلا لحديث صلاة الليل مثنى مثنى وصفتها أن تحرم بها وتقرأ دعاء الافتتاح والفاتحة وشيئا من القرآن إن أردت والأولى في ذلك أوائل سورة الحديد والحشر والصف والتغابن للمناسبة في ذلك فإن لم يكن فسورة الزلزلة والعاديات وألهاكم والإخلاص ثم تقول بعد ذلك وقبل الركوع سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم خمس عشرة مرة وفي الركوع عشرا وفي الاعتدال عشرا وفي السجود الأول عشرا وفي الجلوس بين السجدتين عشرا وفي السجود الثاني عشرا وفي جلسة الاستراحة أو بعد التشهد عشرا فتلك خمسة وسبعون في كل ركعة منها فأربعة في خمسة وسبعين بثلاثمائة ويأتي قبل هذه التسبيحات بالذكر الوارد في هذه الأركان وهذه رواية ابن عباس وهي أرجح من رواية ابن مسعود وهي بعد التحرم وقبل القراءة خمس عشرة مرة وبعد القراءة وقبل الركوع عشرا وفي الركوع عشرا وفي الاعتدال عشرا وفي السجود الأول عشرا وفي الجلوس بين السجدتين عشرا وفي السجود الثاني عشرا ولا شيء في جلوس الاستراحة ولا بعد التشهد وفيما عدا الركعة الأولى يقول الخمسة عشر بعد القيام وقبل القراءة فإن استطعت أن تصليها في كل يوم فافعل فإن لم تستطع ففي كل شهر مرة فإن لم تستطع ففي كل سنة مرة فإن لم تستطع ففي عمرك مرة فإن لم يفعلها أصلا دل ذلك على تكاسله في الدين
ويدعو بعد التشهد الأخير بهذا الدعاء : اللهم إني أسألك توفيق أهل الهدى وأعمال أهل اليقين ومناصحة أهل التوبة وعزم أهل الصبر ووجل أهل الخشية وطلب أهل الرغبة وتعبد أهل الورع وعرفان أهل العلم حتى أخافك اللهم إني أسألك مخافة تحجزني عن معاصيك حق أعمل بطاعتك عملا أستحق به رضاك وحتى أناصحك في التوبة وخوفا منك حتى أخلص لك النصيحة وحتى أتوكل عليك في الأمور كلها وحتى أكون حسن الظن بك سبحان خالق النور

Artinya :
Diantara sholat yang disunahkan adalah sholat TASBIH
Sholat TASBIH berjumlah 4 rokaat yang baik dengan sekali salam bila dilakukan di siang hari dan dengan dua kali salam bila di lakukan di malam hari berdasarkan hadits nabi “sholat malam dua rokaat, dua rokaat”

Tata cara sholat Tasbih :
Takbiratul Ihram (bersamaan niat)

Membaca doa iftitah

membaca Surat Alfaatihah

membaca surat-surat dari alquran bisa memakai surat permulaan surat alhadiid, surat alhasyri, surat shoff dan surat attaghoobun karena keempat surat ini memiliki kecocokan dengan sholat tasbih bila tidak boleh memakai surat azzalzalah, al’aadiyaat, attakaatsur dan al-ikhlas

Kemudian membaca
 سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×15
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 15 kali (sebelum ruku)

Ruku dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×10
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali

I’tidal dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×10
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali

Sujud dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×10
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali

Duduk diantara dua sujud dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×10
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali

Sujud yang kedua dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali

Duduk istirohah (sebelum bangun untuk berdiri) atau setelah tasyahud, dan membaca
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ×10
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Sebanyak 10 kali


Maka hitungan bacaan tasbih
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illa alloohu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi”
Dalam setiap rokaat menjadi 75 kali

Hitungan jumlah tasbih dan penempatannya seperti ini paling kuatnya pendapat diantara hadits riwayat Ibni mas’ud ra. :

”Setelah takbiratul ihram 15 kali, setelah membaca fatihah sebelum membaca surat 10 kali, dalam rukuk, I’tidal sujud awal dan ke dua serta duduk dianta dua sujud masing-masing 10 kali dengan tidak membaca tasbih pada duduk istirohat dan setelah tasyahhud, kemudian setelah berdiri membaca tasbih 15 kali begitu juga setelah selesai membaca fatihah sebelum membaca surat 15 kali”
Bila engkau mampu melakukan sholat tasbih tiap hari maka lakukan, bila tidak mampu boleh sebulan sekali, setahun sekali bahkan seumur hidup sekali, bila tidak berarti anda termasuk orang malas dalam menjalani agama,

Dan berdoalah setelah usai tasyahhud akhir *sebelum salam) dengan memakai doa

DOA SOLAT TASBIH

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ الهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اليَقِيْنِ وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتَّى نَخَافَـكَ

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ مَخَافَةَ تُحْجِزُنَا عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى نَعْمَلَ بِطَاعَتِـكَ سُبْحَانَ خَالِقَ النُّوْرُ.
والصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ والحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَمِيْنَ

" Ya Allah aku meminta padaMu pertolongan (melakukan kebaikan) sebagaimana yang
Engkau berikan kepada orang-orang yang mendapatkan petunjuk, amal-amal yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai keyakinan tinggi, nasihat-nasihat orang yang ahli bertaubat, kemauan kuat yang dimiliki orang-orang yang ahli bersabar, kesungguhan orang-orang yang selalu takut (padaMu), permintaan orang-orang yang selalu cinta (padaMu), beribadahnya orang-orang yang ahli menjaga diri dari perkara subhat, pengetahuan orang-orang yang ahli dalam ilmu (agama) sehingga akupun dapat takut kepada Mu. Ya Allah sesungguhnya aku meminta padaMu rasa takut yang menjagaku dari melakukan kemaksiatan padaMu, sehingga dengan taat padaMu akupun bisa melakukan amal, yang dengannya bisa kuraih ridloMu dan dengan taubat aku dapat mengambil rasa takut kepada Engkau, dan kumurnikan padaMu nasehat karena malu pada Engkau. Dan aku pasrahkan segala urusan padaMu karena wujudnya prasangka baik kepadaMu. Maha Suci Allah Sang Pencipta Cahaya".

Nihaayah Azzain I/115

Selasa, 22 September 2015

Dusta atas nama Imam Syafi'i


WAHABI BERDUSTA ATAS NAMA IMAM SYAFI’I UNTUK MENCELA AJARAN TASHAWWUF

Beraninya mereka berdusta atas nama imam Syafi’i untuk mencela ajaran tasawwuf yang mereka anggap sesat. Hanya bermodalkan taqlid buta pada orang-orang yang mereka anggap paling benar dan bermodalkan ilmu yang pas-pasan.
Mereka mencela ajaran tasawwuf dengan mencomot kalam imam Syafi’I yang mereka anggap bahwa imam Syafi’I juga mencela ajaran tasawwuf dan para penganutnya, tanpa mau mempelajari makna yang sebenarnya.

Mereka membawakan kalam imam Syafi’I sebagai berikut :
Pertama :
روى البيهقي في "مناقب الشافعي" عن يونس بن عبد الأعلى يقول: سمعت الشافعي يقول: لو أن رجلاً تصوَّف من أول النهار لم يأت عليه الظهر إلا وجدته أحمق.
Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu meriwayatkan di dalam kitabnya Manaqib asy-Syafi’I dari Yunus bin Abdul A’la, aku mendengar imam Syafi’I berkata: “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”

Kedua :
وعنه أيضا أنه قال ما لزم أحد الصوفية أربعين يوما فعاد عقله إليه أبدا
Dari imam Syafi’I juga, bahwasanya beliau berkata “Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya selama-lamanya.”

Benarkah imam Syafi’i seperti apa yang mereka katakan ??

Jawaban :
Pertama : Khobar pertama di dalam sanadnya oleh para ulama masih diperselisihkan artinya tidak tsiqah. Dalam periwayatan lainnya menggunakan kalimat “Lau laa” (seandainya tidak).

Dalam kitab Hilyatul Aulia disebutkan sbgai berikut :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، حدَّثَنِي أَبُو الْحَسَنِ بْنُ الْقَتَّاتِ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَحْيَى ، ثنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى ، قَالَ : سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ ، يَقُولُ : " لَوْلا أَنَّ رَجُلا عَاقِلا تَصَوَّفَ ، لَمْ يَأْتِ الظُّهْرَ حَتَّى يَصِيرَ أَحْمَقَ "
“ Seandainya orang yang berakal tidak bertasawwuf, maka belum sampai dhuhur, ia akan menjadi dungu “

Sanad periwayatan ini muttasil dari pengarang kitab Hiltyatul Aulia hingga sampai pada imam Syafi'i dan lebih kuat karena menggunakan shighah tahdits / sama’ (lambing periwayatan yang didengarkan secara langsung secara estafet).
Kedua ; Mereka menukil ucapan imam Syafi’I tersebut dengan bodoh terhadap makna yang sebenarnya.Benarkah itu sebuah celaan terhadap ajaran tasawwuf ??
Makna yang sesungguhnya adalah :
“ Tidaklah seseorang belajar tasawwuf tanpa didahului ilmu fiqih, maka tidaklah datang waktu dhuhur maksudnya waktu sholat, kecuali dia dalam keadaan dungu yakni dalam keadaan bodoh, dia tidak mengerti bagaimana beribadah dengan Tuhannya “.

Makna seperti ini sesuai dengan kalam para ulama lainnya seperti imam Sirri As-Saqothi yang berkata kepada imam Junaid dan disebutkan oleh al-Hafidz Abu Thalib Al-Makki dalam kitabnya Qutul Qulub sebagai berikut :

“ Imam Sirri as-Saqothi berkata pada imam Junaid “ Jika kau berpisah dariku, siapakah yang kau duduk bersamanya ? Imam Junaid menjawab “ Al-Harist al-Muhasibi “. Imam Sirri berkata “ Benar, ambillah ilmu dan adabnya, dan tinggalkan kalam lembutnya “. Imam Junaid berkata “ Ketika aku hendak pergi aku mendengar beliau berkata :

جعلك اللّه صاحب حديث صوفياً ولا جعلك صوفياً صاحب حديث
“ Semoga Allah menjadikanmu ahli hadits yang bertasawwuf dan tidak menjadikanmu ahli tasawwuf yang pandai hadits “.

Ketiga ; Mereka menukil ucapan imam Syafi’I tersebut dari imam Baihaqi dalam kitabnya Manaqib Asy-Syafi’i. Seandainya mereka mau jujur, maka mereka seharusnya juga menampilkan kalam imam Baihaqi terhadap kalam imam Syafi’I tersebut dan tidak membuangnya. Namun karena tujuan mereka untuk mengelabui umat dari makna yang sebenarnya, mereka tak lagi peduli pada kejujuran dan amanat. Fa laa haula wa laa quwwata illa billah..

Berikut komentar beliau setelah menampilkan kalam imam Syafi'i tsb dalam kitab beliau Manaqib Asy-Syafi'i juz 2 halaman 207 :

قلت : وإنما أراد به من دخل في الصوفية واكتفى بالاسم عن المعنى، وبالرسم عن الحقيقة، وقعد عن الكسب، وألقى مؤنته على المسلمين، ولم يبال بهم، ولم يرع حقوقهم ولم يشتغل بعلم ولا عبادة، كما وصفهم في موضع آخر
" Aku katakan (Imam Al Baihaqi menjelaskan maksud perkataan Imam As Syafi’i tersebut): ” Sesungguhnya yang imam Syafi'i maksud adalah orang yang masuk dalam shufi namun hanya cukup dengan nama bukan dengan makna (pengamalan), merasa cukup dengan simbol dan melupakan hakekat shufi, malas bekerja, membebankan nafkah pada kaum muslimin tapi tidak peduli dgn mereka, tidak menjaga haq-haq mereka, tidak menyibukkan diri dengan ilmu dan ibadah, sebagaimana beliau menyifai hal ini di tempat yang lainnya. "
(Al Manaqib Al Imam As Syafi’i li Al Imam Al Baihaqi, 2/207)

Inilah yang dimaksud oleh imam Syafi'i, maka jelas bahwa beliau tidak mencela ajaran tasawwuf dan penganutnya.

Dan cukup kalam imam Syafi’i berikut ini dalam bentuk bait syi’ir untuk membungkam hujjah mereka :

فقيهاً وصوفياً فكن ليس واحدا فإنــي وحـق الله إيـاك أنصح
فذلك قاس لم يذق قلبه تقــى وهذا جهول كيف ذو الجهل يصلح
“ Jadilah kamu seorang ahli fiqih yang bertasawwuf jangan jadi salah satunya, sungguh dengan haq Allah aku menasehatimu.
Jika kamu menjadi ahli fiqih saja, maka hatimu akan keras tak akan merasakan nikmatnya taqwa. Dan jka kamu menjadi yang kedua saja, maka sungguh dia orang teramat bodoh, maka orang bodoh tak akan menjadi baik “.
(Diwan imam Syafi’i halaman : 19)

وعنه أيضا أنه قال ما لزم أحد الصوفية أربعين يوما فعاد عقله إليه أبدا
Dari imam Syafi’I juga, bahwasanya beliau berkata “Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya selama-lamanya.”

Jawaban :

Pertama ; Ibnul Jauzi tidak menyebutkan sanad periwayatan khobar ini, maka hal ini masih syubhat.
Kedua ; Makna kalam imam Syafi’I seandainya shahih, bukanlah seperti apa yang mereka asumsikan. Tidak mungkin beliau mengatakan hal itu sebab kita tahu bahkan imam Syafi’I sendiri pernah bergaul dengan ulama shufi selama 10 tahun dan kisah inipun juga dinukil oleh mereka :

صحبت الصوفية عشر سنين, فلم استفد منهم سوى حرفين وفي رواية : سوى ثلاث كلمات : الوقت سيف إن لم تقطعه قطعك , ونفسك إن لم تشغلها بالحق شغلتك بالباطل ، والعدم عصمة وفى رواية : العصمة أن لا تجد. نقله الحافظ السيوطي وغيره
“ Aku berteman dengan para shufi selama sepuluh tahun dan aku tidak mendapatkan faedah kecuali dua kalimat, dalam riwayat lain tiga kalimat yaitu Waktu adalah pedang jika kaum tidak memutusnya maka waktu itu yang akan memutusmu, jiawamu jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka ia akan disibukkan dengan bathil dan ketidak adaan adalah sebuah penjagaan. Dalam riwayat lain penjagaan itu adalah kamu tidak mendapatinya “ (Dinukil oleh al-Hafidz as-Suyuthi)

Imam Syafi’I bergaul dengan oran-orang shufi selama sepuluh tahun lamanya, lalu beliau mengatakan tidak akan waras akal seseorang jika berteman dengan ulama tasawwuf selama empat puluh hari.

Apakah ini logis? Apakah imam Syafi’I akalnya tidak kembali alias tidak waras karena sudah bergaul dengan para shufi selama sepuluh tahun ? bahkan murid beliau Yunus bin Abdul A’la bergaul dengan kaum shufi selama tiga puluh tahun.
Atau apakah anda akan mengatakan bahwa imam Syafi’i tidak konsisten dengan ucapannya ?? Hasyaa wa kallaa..

Dan perhatikan komentar Ibnu Al-Qoyyim berikut terhadap kalam imam syafi’i :
قال الشافعي رضي الله عنه : صحبت الصوفية فما انتفعت منهم إلا بكلمتين سمعتهم يقولون الوقت سيف فإن قطعته وإلا قطعك ونفسك إن لم تشغلها بالحق وإلا شغلتك بالباطل . قلت - أي ابن القيم - : يا لهما من كلمتين ما أنفعهما وأجمعهما وأدلهما على علو همة قائلهما ويقظته ويكفي في هذا ثناء الشافعي على طائفة هذا قدر كلماتهم
" Imam Syafi'i berkata " Aku berteman dgn kaum shufi dan tidaklah aku mendapat MANFA'AT dari mereka kecuali dua kalimat yang aku dengar dari mereka yaitu " Waktu itu adalah pedang jika kamu mampu memutusnya, jika tidak maka waktu itu yang akan memutusmu. Dan nafsumu jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka akan disibukkan dengan kebathilan ".

Aku katakan (Ibnul qoyyim) : " Aduhai sangatlah manfaat dan mencangkup dua kalimat tsb dan sangat menunjukkan atas tingginya semangat dan ketajaman pikiran org yang mengatakan dua kalimat tsb, dan cukuplah hal ini sebagai pujian imam Syafi'i pada mereka..." (Madarij As-Salikin juz 3 hal; 129)

Ketiga ; Makna kalam imam Syafi’i tersebut adalah :
- Makna pertama, akal dalam kalam beliau adalah bermakna ihtibas (penahanan), artinya “ Barangsiapa yang melazimi tasawwuf selama empat puluh hari, maka hati dan lisannya tidak akan menahan hikmah yang muncul “.
Makna seperti ini sesuai dengan hadits Nabi Saw berikut :

من أخلص لله العبادة أربعين يوما ظهرت ينابيع الحكمة من قلبه على لسانه
“ Barangsiapa yang berusaha ikhlas kepada Allah dalam beribadah selama empat puluh hari, maka akan tampak baginya curahan-curahan hikmah dari hatinya atas lisannya “

Imam Syafi’i menetapkan bilangan empat puluh hari karena menyesuaikan dengan hadits tersebut.

- Makna kedua, yang dimaksud akal oleh beliau adalah tipu muslihat dan ini merupakan cabang dari sifat kemunafikan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Saw berikut :

من صلى لله أربعين يوما في جماعه يدرك التكبيرة الأولى ، كتبت له برائتان : براءه من النار ، وبراءه من النفاق
“ Barangsiapa yang sholat karena Allah Swt selama empat puluh hari dan selalu mendapati takbiratul ihram bersama imam, maka ditulis baginya dua kebebasan, bebas dari neraka dan bebas dari sifat kemunafikan “.

Dengan ini semakin jelas kenapa imam Syafi’i menetapkan jumlah empat puluh. Dan semakin jelas pula penipuan wahhabi salafi pada umat muslim.

========================================================

Berbagai cara dan strategi busuk mereka lakukan untuk menyerang ajaran yang dipegang teguh oleh mayoritas umat Muslim ini, umat yang selalu mengedepankan sikap damai, kasih sayang dan toleransi, umat muslim Ahlus sunnah waljama’ah.
Mulai dari mencela para ulama salaf maupun ulama besar sesudahnya seolah mereka ingin menunjukkan bahwa para ulama kita dalam kesalahan, sesat atau pun kata busuk lainnya dengan hanya bermodal taqlid pada ulama mereka yang kapasitas keilmuannya sangat jauh dibandingkan para ulama yang mereka cela. Merubah-rubah atau memotong, mengurangi atau menambahi naskah kitab-kitab clasik, membeli naskah dengan biaya yang begitu tinggi untuk kemudian dicetak dengan banyak perubahan pada naskahnya, bertujuan agar umat tertipu dengan membacanya.

Dan strategi inilah yang paling banyak mereka lakukan dan lebih diutamakan, sehingga mereka mampu mengumpulkan begitu banyak naskah dan mereka kumpulkan dalam satu wadah technologi canggih agar lebih praktis digunakan namun pastinya sudah banyak perubahan, distorsi, pengurangan ataupun penambahan yang tak sepantasnya ada.

Dan juga agar para generasi muda kita terutama kalangan santri, siswa dan pelajar mudah ditipu dan dipengaruhinya, belakangan dikenal dengan istilah Kitab Listrik, ya jika seandainya listrik padam, maka hilanglah kitab mereka, hilanglah ilmu mereka, hilanglah hujjah mereka. Memang hal ini cukup bermanfaat namun tak menepis kemungkinan bahaya pengaruh bagi pemula yang tidak mendalami dasar-dasar ajaran Ahlus sunnah waljama’ah..

Kemudian mereka mulai membuat program tarjih bagi para pelajar, di mana mereka diberi keluasan untuk mengkritiki pendapat para ulama, mencermati dan mencari celah perbedaan yang terjadi pada imam madzhab dan para ulama pengikutnya dengan pembahasan mendalam, penuh cacian pada ulama yang mereka kritiki kemudian mereka ambil pendapat yang menurut mereka paling rajah atau kuat.

Hanya bermodalkan ilmu yang pas-pasan dan itu pun bukan dengan hasil kajian murni mereka, namun mereka masih taqlid pada ulama yang mentarjihnya. Seenaknya mereka mencaci ulama, mengkritiki ulama yang sungguh kredibilitasnya tidak diragukan lagi, mencomot pendapat sana-sini tanpa sikap proposionalisme, dan sungguh padahal keilmuan mereka tak ada sekecil kuku jari kelingking para ulama yang mereka kritki. Mereka tak hafal Quran, tak hafal ribuan hadits, tak memguasai ilmu alat, nahwu, shorof, balaghah, ma’ani, badhi’, nashk manskhuh, ilmu qiroaat, ilmu ushul fiqih, mustholah hadits, ushul tafsir, ulumul quran dan ilmu lainnya. Maka tanpa sadar atau tidak, mereka telah diajarkan untuk tidak menghormati para ulama pendahulu mereka.

Diajarkan untuk tidak memiliki prinsip, tak jelas dan dalam kebimbangan.
Saat ini mereka gencar melakukan penilaian negative pada para ulama pengikut madzhab dengan alasan studi kritis atau jarh wa ta’dil yang sungguh tak layak bagi mereka menyebutkan istilah-istilah ini, seoalah mereka memiliki ilmu lebih untuk mengkritiki para ulama sebelumnya, seolah mereka mengganggap diri mereka para ulama mujaddid yang berusaha memperbaharui metode para ulama sebelumnya.
Mereka berusaha keras memberi penilaian kritis atas ikhtilaf yang terjadi di antara para ulama madzhab, menggambarkan dan menjelaskan dengan penjelasan penuh paksaan seolah ingin member tahu pada para pengikut ulama madzhab tersebut bahwa ikhtilaf tersebut adalah ikhtilaf perseteruan, permusuhan dan bahkan saling caci memaki.

Maka dengan ini sebenarnya mereka telah menuduh para ualam tersebut dengan tuduhan keji dan memfitnah para ulama yang berikhtilaf seolah para ulama tersebut tak memahami ilmu adab, tak memahami ilmu akhlak tak memahami toleransi, tak memahami ilmu Ihsan, padahal justru ikhitlaf (perbedaan) mereka adalah sebuah ijtihad yang mendapat rekomendasi dari Rasulullah Saw. Sungguh tuduhan dan fitnahan yang langit, bumi dan gunung tak mampu memikulnya...

Ta marbuthoh dan Ta maftuhah


APAKAH HURUF "TA" ITU ADA JENIS "TA COWOK ATAU CEWEKNYA"

Pertanyaan :

Menakar jenis kelamin ta’ marbuthoh ة
Ini merupakan bagian kegelisahan selama 20 tahun semenjak kami diperkenalkan huruf hijaiyah. Dari pengajian di langgar kami mulai menggeja alif, ba’, ta’ sampai za’. Tapi ada pertanyaan menggelayut dalam benak tentang jenis kelamin ta’ marbuthoh. Dalam jajaran huruf hijaiyah yang dikenal hanya ta’ maftuhah ت tidak dikenal ta’ marbuthoh, mungkinkah ia huruf illegal? Dalam hal bacaan waqof ia harus diganti dengan ha’. Ini menambah kegalauanku tentang kejelasan ta’ marbuthoh. Mungkin ust/ustadzah punya pengetahuan dengaan rujukannya kami akan sangat berterimakasih

JAWABAN:

Oleh : Amak Alaudin

التاء المربوطة / هي التي تنطق هاءً عند الوقوف وتاءً عند الوصل , ولابد أن تعلوها نقطتان, وتكتب (ـة) و ( ة) فلو واصلنا النطق في قولنا ( هناك حديقةٌ واسعة ) لنطقناها تاء ولو وقفنا عند حديقة لنطقناها ( هاء ) مع بقاء النقطتين

التاء المفتوحة / هي التي تبقى في النطق على حالتها في الوصل والوقف وتكتب (ت)  فلو قلت : كتبت الدرس فإن نطق التاء في كتبت لا يتغير في الوقف وفي الوصل



علم النحو
التاء التأنيث في الواحد تكون تاء في الوصل وهاء في الوقف نحو قوله تعالى:

{ {وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا } (18) سورة النحل} .

3 والتاء الأصلية نحو: بيت وأبيات وتقول رأيت أبياتك لأنها أصلية كما تقول رأيت أخوالك لأنها بمنزلة اللام من الأخوال، والدال من الأوتاد وكذلك التاء في صلت وأصليت، وكذلك في وقت وأوقات تقول علمت أوقاتك لأن التاء

Lagu Anak-anak TPA


1. AMAL APA
( Lagu : Sedang apa )

Amal apa. Amal apa, yang disukai Allah
Bersholatlah, bersholatlah, tepat pada waktunya
Apa lagi, apa lagi, yang disukai Allah
Berbaktilah, berbaktilah pada ibu dan ayah
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Sholawatlah, sholawatlah pada Nabi Muhammad
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Berjuanglah, berjuanglah, berjuang di jalan Allah

2. MARI-MARILAH SHOLAT
( Lagu : Naik-naik ke puncak )

Sayang-sayang adikku sayang
Mari-marilah sholat
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Mari-mari, marilah sholat
Lima kali sehari
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi

3. IKRAR KITA
(Lagu : Bintang Kecil )

Tuhan kita, Allahu Ar Rohim
Nabi kita, Muhammad Al Amin
Kitab kita, Al Qur’anul Karim
Teman kita, sesama muslimin

4. SANTRI KECIL
(Lagu : Bintang Kecil )

Santri kecil di masjid yang indah
Bawa Qur’an dan bawa sajadah
Rajin ngaji dan rajin ibadah
Pakai peci dan busana muslimah

Santri kecil di masjid yang indah
Bawa Qiro’aty dan Al Qur’an
Rajin sholat dan rajin mengaji
Sayang kawan tak suka bermusuhan

5. AGAMAKU ISLAM
( Lagu : Topi saya bundar )

Agamaku Islam, Islam agamaku
Kalau bukan Islam, bukan agamaku
Tuhan saya Allah, Allah Tuhan saya
Kalau bukan Allah, bukan Tuhan saya

Tuhan saya satu, satu Tuhan saya
Kalau tidak satu, bukan Tuhan saya

6. RUKUN ISLAM
( Lagu : Balonku ada lima )

Rukun Islam yang lima
Syahadat, sholat, puasa
Zakat untuk si papa
haji bagi yang kuasa
Siapa yang tak sholat ( dor ….. )
Siapa yang belum zakat
Kan rugi di akhirat
Allah pasti melaknat

7. ALLAH MAHA ESA
( Lagu : Balonku ada lima )

Allah yang Maha Esa
Pemurah dan Pencipta
Tempat hamba meminta
Memuji dan berdoa
Beriman dan berakal
Untuk bekal hidupku
Ikhtiyar dan tawakal
Itulah usahaku

8. TUHAN HANYA SATU
( Lagu : Balonku ada lima )

Tuhanku hanya satu
Tiada bersekutu
Dia tidak berputra
Tidak pula berbapa
Siapa bilang tiga door !
Itu musyrik namanya
Orang seperti dia
Nerakalah tempatnya

9. SHOLAT DAN ZAKAT
( Lagu : Panjang umurnya )

Sholat bersama, sholat bersama
Sholat bersama lebih mulia
Lebih mulia, lebih mulia

Membayar zakat, membayar zakat
Membayar zakat juga utama
Juga utama, juga utama

Rajin mengaji, rajin mengaji
Rajin mengaji juga mulia
Juga mulia, juga mulia

10. MARI MENGAJI
( Lagu : Naik delman )

Tiap sore hari ku rajin datang mengaji
Dengan kawan-kawan, tuk jadi anak terpuji
Di samping mengaji, diajar pula menyanyi
Agar hati ini selalu dekat Illahi
Yo kawan-kawan, marilah kita mengaji
Yo kawan-kawan, marolah kita mengaji

11. ALLAH MAHA ESA
( Lagu : Burung kakak tua )

Allah Maha Esa, Allah Maha Kaya
Allah Maha Sayang, Allah Maha Kuasa
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar

Allah Maha Besar, Allah Maha Kekal
Allah Maha Esa, Allah yang sempurna
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar

12. SANTRI TPA
( Lagu : Warung pojok )

Hijau muda seragamnya ( menawan )
Pakai jilbab di kepala ( cantiknya )
Qiro’aty bawaannya
Cinta Al Qur’an orangnya
Aduh gantengnya, aduh cantiknya
Aduh anggunnya, baik budi pekertinya

13. MARI SHOLAT
( Lagu : Gelang sipatu gelang )

Sholat, marilah sholat
Mari sholat bersama-sama
Barang siapa yang tidak sholat
Yang tidak sholat mendapat siksa

14. CARA WUDLU
( Lagu : Naik-naik ke puncak )

Mari kawan kita belajar
Cara wudlu yang benar
Yang pertama baca basmalah
Dua basuh telapak tangan
Yang ketiga berkumur-kumur
Sambil membasuh lubang hidung
Yang keempat membasuh muka
Lalu membasuh tangan

Dahulukan tangan yang kanan
Baru tangan yang kiri
Usap kepala langsung telinga
Cukup sekali saja
Yang kelima membasuh kaki
Hingga ke mata kaki
Dahulukan kaki yang kanan
Baru kaki yang kiri
Jangan lupakan baca syahadat
Agar wudlu sempurna

15. JALAN MASUK SYURGA
( Lagu : Satu-satu )

Satu-satu aku cinta Allah
Dua-dua cinta Rasulullah
Tiga-tiga cinta orang tua
Satu, dua, tiga jalan masuk syurga

16. RUKUN IMAN
( Lagu : Satu-satu )

Rukun iman enam perkara
Yang pertama iman kepada Allah
Yang kedua Malaikat-Nya
Yang ketiga Rasul-rasul-Nya
Yang keempat Kitab-kitab-Nya
Yang kelima hari Qiamat
Yang keenam Qodho dan Qodhar
Semua datang dari Allah 2X

17. 25 RASUL
( Lagu : Sorak-sorak bergembira )

Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh
Ibrahim, Luth, Ismail
Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub
Syu’aib, Harun, Musa
Dzulkifli, Daud, Sulaiman
Ilyas, Ilyasa, Yunus
Zakaria, Yahya, Isa
Muhammad Nabi kita

18. KITAB AL QURAN
(Lagu : Layang-layang )

Ku ambil kitab Al Qur’an
Ku baca dan kuartikan
Ku simak dan ku renungkan dengan tenang
Ku jadikan pedoman
Berlatih berlatih
Berlatih membaca Al Qur’an
Berlatih dan ku ajak kawan-kawan
Hati gembira dan senang

19. MUHAMMAD RASULULLAH
( Lagu : Apuse )

Muhammad Rasulullah
Penutup Nabi dan Rasul
Sebagai rahmat bagi alam raya
Muhammad Rasulullah
Pemimpin di akhir zaman
Sholawat serta salam kami untukmu
Ya Muhammad, Rasulullah
Ya Muhammad, hamba Allah
Muhammad Rasulullah
Teladan bagi ummatnya
Al Qur’an firman Allah pedomannya
Muhammad Rasulullah
Jasamu amatlah besar
Mari kita teruskan ajarannya

20. RUKUN ISLAM
( Lagu : Siapa suka hati )

Katakan rukun Islam yang pertama ( Syahadat )
Katakan rukun Islam yang kedua ( Sholat )
Ketiganya puasa, keempat membayar zakat
Kelima pergi haji naik pesawat wus… wus…

21. DISINI ISLAM DISANA ISLAM
( Lagu : Disini senang di sana senang )

Disini Islam disana Islam
Dimanapun aku tetap Islam
Sekarang Islam, besokpun Islam
Sampai matipun aku tetap Islam
Dimanapun tetap Islam, Islam jaya dimanapun
Islam jaya dimanapun, Tetap Islam.

22. I Q R O
( Lagu : Disini senang di sana senang )

Disini Iqro’ disana Iqro’
Dimana-mana bacalah Iqro’
Di sekolah baca, di rumah baca
Di mana-mana bacalah Iqro’

23. SANTRI KECIL
( Lagu : Pelangi koes plus )

Kulihat santri kecil di sore hari
Ia rajin mengaji sambil bernyanyi
Santri kecil-santri kecil
Rajin-rajinlah mengaji
Mengabdi pada Illahi
Untuk bekal hari nanti

24. SUARA ADZAN
(Lagu : Kring-kring-kring ada sepeda)

Terdengar suara adzan,
Tanda panggilan sholat
Tundalah kegiatan,
Marilah beribadah
Dengar seruan qomat,
Sholatkan dimulai
Khusyu’ waktu ibadah
Ikhlas di dalam hati

25. AL QURAN
(Lagu : Soleram)

Al Qur’an, Al Qur’an
Al Qur’an firman Tuhan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan

26. MARI KITA SHOLAT
( Lagu : Matahari terbenam )

Ayo kawan semua, mari kita sholat
Tinggalkan permainan, kerjakan ibadah
Ayo … ayo…. ayo mari kita sholat
Ayo … ayo … ayo kerjakan ibadah

27. PERGI MENGAJI
( Lagu : Matahari terbenam )

Menjelang sore hari, ku pergi mengaji
Kubawa Qiro’aty, dengan senang hati
Ayo…ayo… ayo kita mengaji
Ayo…ayo… ayo kita mengaji

28. LIHAT AKU
( Lagu : Lihat kebunku )

Lihatlah aku, aku anak yang pintar
Riang selalu dan rajin belajar
Setiap hari ku ngaji Al Qur’an
Bersama teman
Senangnya hatiku

29. WAKTU DAN REKAAT SHOLAT
(Lagu : Bangun tidur)

Sholat Shubuh di pagi hari
Sholat Dhuhur di siang hari
Sholat Asar di sore hari
Maghrib, Isya’ di malam hari

Sholat Subuh dua rekaat
Dhuhur ‘Asar empat rekaat
Sholat Maghrib tiga rekaat
Sholat Isya’ empat rekaat

30. MENGAJI AL QUR AN
(Lagu : Heli anjing kecil)

Mari mengaji Al Qur’an
Dengan ustadz ustadah
Ikuti dan perhatikan
Jangan banyak bercanda

Ingat, Hei teman
Hormati Al Qur’an, Ayo baca Qur’an
Ayo, hei teman
Kita mengamalkan, Ayo baca Qur’an
30. MENGAJI AL QUR AN
(Lagu : Heli anjing kecil)

Mari mengaji Al Qur’an
Dengan ustadz ustadah
Ikuti dan perhatikan
Jangan banyak bercanda

Ingat, Hei teman
Hormati Al Qur’an, Ayo baca Qur’an
Ayo, hei teman
Kita mengamalkan, Ayo baca Qur’an

31. AKU ANAK ISLAM
(Lagu : Aku anak sehat)

Aku anak Islam, rajin sembahyang
Karena bimbingan, ibu tersayang
Semenjak aku kecil, slalu ikut mengaji
Sehingga mengerti, ajaran Ilahi
Senang hati ibu, melihat aku
Tak lupa mengaji, setiap waktu
Bila aku belajar, ibu slalu ikhtiar
Membimbingku belajar, jadi anak yang pintar

32. MASUK PENGAJIAN
(Lagu : Lagi bilaman)

Ayo, kawan-kawan kita bergandeng tangan
Besama-sama masuk ke pengajian
Ayo, ayo , ayo
Ayo, ayo, ayo
Bawa Qiro’aty dan Al Qur’an
Jangan sampai ketinggalan
Duduk tertib mendengarkan

33. CINTA ISLAM
( Lagu : Desaku)

Islamku yang kucinta
Kujaga selalu
Membuat ku bahagia
Dan ingin menyatu
Tak akan kulupakan
Tak akan bercerai
Selalu kudambakan
Islamku yang damai

34. NGAJI SAMA-SAMA
( Lagu : Cublak-cublak suweng )

Ngaji sama-sama, yang ramai tidak bisa
Yang ngantuk tidak dengar, yang nganggu tak disuka
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji
Ayo-ayo ngaji, ngajine sing tenanan
Ora pareng gojegan
Lungguhe anteng-antengan
Sing rame kancane syetan
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji

35. SIAPA TAHU
( Lagu :Nama-nama rasa )

Siapa tahu nama Tuhan kita
Allah Allah Allah Azawajala
Siapa tahu nama Nabi kita
Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam
Cobalah katakan apa kitab kita
Alqur’an namanya
Sesama muslim itu teman kita
Kalau musuh kita adalah setan

36. MENUNTUT ILMU
( Lagu : Bebek-bebekku )

Teman-temanku, mari-kemari
Ikutlah aku menuntut ilmu
Disana kita ngaji bersama
Tuk bekal hidup nanti diakhiratnya
Yo ikut, yo ikut ngaji bersama
Belajar Al Qur’an dengan gembira

37. ARTI TPA DAN MTA
(Lagu : Apa guna keluh kesah)
Apa artinya TPA
Apa artinya TPA
Taman Pendidikan Al-Qur’an
Itu artinya TPA
Apa artinya MTA
Apa artinya MTA
Itu Majlis Tafsir Al-Qur’an
Itu artinya MTA

38. ALLAH TUJUAN KITA
(Lagu : Semut-semut kecil)

+ Wahai santri-santri
Ustadz mau tanya
Siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa kitabmu ?
= Ustadz baik hati
Kami kan menjawab
Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al Qur’an kitabku
Alhamdulillah kalian tahu
Alhamdulillah kalo begitu
+ Wahai santri-santri
Ustadz tanya lagi
Siapa temanmu, siapa musuhmu, harus bagaimana ?
= Ustadz baik hati
Kami kan menjawab
Muslim temanku, Syetan musuhku wajib dijauhi
Allah ta’ala tujuan kita
Nabi Muhammad teladan kita
Al Qur’an karim, pedoman kita
Iman dan taqwa bekal utama
La la la la la la la la la 2x
La la la la la la la la la 2x

39. MASYITHOH

Wahai Masyithoh putrid Islam yang mulia
Imannya teguh pada Allah Taala
Fir’aun tahu serta marah kepadanya
Lalu disiksa dengan kejam tak terkira
Masyithoh sholeh diberi hukuman yang mengerikan
Tak gentar dengan rela hati
Allahu Akbar 2x

40. SATRI KECIL

Santri-santri kecil dari TPA MTA
Bawa Qiroaty juga bawa Al Qur’an
Bermain bernyanyi mengaji bersama
Berseragam indah bagai kupu-kupu syurga

41. SHOLAT WAJIB

Tak lupa tugasku setiap hari
Sembahyang wajibku yang lima kali
Shubuh Dhuhur ‘Ashar Maghrib dan Isya’
Tak mungkin aku lupakan slama-lamanya

42. SYAHADAT

Asyhadu alla illaha illa Allah
Waasyhadu anna Muhammadar rasulullah
Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah
Dan saya bersaksi Muhammad utusan Allah

43. CIPTAAN ALLAH

Bila kupandang langit dan bumi
Alam semesta ini
Semua ciptaan yang Esa
Ya ….. Allah
Firman-Mu bagai sinar yang terang
Menuju kebenaran
Jauhkan aku dari siksaan
Ya ….. Allah
Pengasih dan penyayang
Pada semua insane
Memuji selalu nama-Mu
Allah, Allah, Allah

44. ANGGOTA BADAN

Kita hafalkan bersama
Nama-nama anggota badan
Dalam bahasa Arab
Kepala rokshun, rambut sya’run
Kening jabkhotun, mata ‘ainun
Hidung anfun, telinga udzunun
Dada shodrun, leher unuqun
Famun mulut, shofkhotun bibir
Sinun gigi, lisanun lidah
Bagnun perut, rijlun kaki
Yadun tangan, ashobiun jari-jari

45. BULAN HIJRIAH

Mari kawan semua, kita menghafalkan
Dua belas nama bulan dalam tahun Hijriayah
Satu Muharrom, kedua Shafar
Taga Robiul awal, empat Rabiul tsani
Lima Jumadil ula, enam Jumadil tsaniyah
Ketujuh bulan rojab, delapan bulan Sya’ban
Sembilan Romadhon, sepuluh bulan Syawal
Sebelas Dzulqoidah, Duabelas Dzulhijah

46. ALHAMDULILLAH PUNYA MATA

Alhamdulillah, alhamdulillah
Aku punya mata
Mataku indah mataku bersih
Oh Alhamdulillah
Dapat kulihat dapat kupandang
Pemandangan indah
Aku bersyukur Alhamdulillah
Terimakasih Allah

47. 10 MALAIKAT ALLAH

10 Malaikat Allah
Jibril pembawa wahyu
Mikail pembagi rizqi
Isrofil peniup sangka kala
Izroil pencabut nyawa
Munkar dan Nakir penanya di kubur
Rqib dan Atid pencatat amal
Malik penjaga di Neraka
Ridwan penunggu Syurga
10 Malaikat Allah
48. ALLAH MAHA MELIHAT
Allah Maha Melihat hat … hat…
Semua perilakumu mu… mu…
Allah Maha Mendengar ngar…ngar…
Semua perkataanmu mu…mu…
Ayo kita waspada da…da…
Jangat berbuat dosa sa…sa…
Ingat ingat selalu lu…lu…
Allah mengawasimu mu…mu…

49. RUKUN ISLAM DAN IMAN

Rukun Islam ada lima
Pertama ucap dua kalimat syahadat
Keduanya sholat ketiga berpuasa
Keempat zakat kelima naik haji
Rukun Iman ada enam
Percaya Allah, percaya pada malaikat
Percaya Kitab Allah serta Nabi dan Rasul
Percaya kiamat qodho dan qodar
Rukun Islam harus dikerjakan
Rukun Iman diyakini

50. I PI YA

Ipiyaa ya ya ipiye
Aku dadi cah Islam wae
Yen awan tak pikerke
Yen wengi tak impekke
Imanku san soyo kuwate
Ayo konco ayo konco
Iki wis arep sasi poso
Mulo padha nindhakno
Iku sifat satriyo
Bedho karo sifate buto

51. BELAJAR NGAJI

Saya ingin belajar Bu
Belajar di TPA
Perlu cari ilmu Bu
Ilmu yang berguna
Blajar mengkaji Qur’an Bu
Ilmu yang sempurna
Besok untuk bekal Bu
Kecil sampai tua
Sungguh Qur’an itu Bu
Petunjuk manusia
Agar bahagia Bu
Dunia akhiratnya

52. SHOLAT

Sholat iku penggawe mulyo
Laku gampang ora rekoso
Lan ngilangake laku kang nistha
Mumpung isih pada ana ndonya
Tindake Nabi wajib den turut
Nyembah Allah kelawan sujud
Lan nindakake laku kang becik
Ngedohi laku alo lan musyrik

53. MESEMMA

Mesemmaaa……..
Yen ora bisa kandha
Mesemmaaa……..
Yen ora pati cetha
Mesemmaaa……..
Nadyan atimu rada gelo
Mesemmaaa……..
Ngiras kanggo tamba
Mesemmaaa……..

54. BOCAH CILIK

Bocah cilik-cilik
Lungguh tharik-tharik
Sandangane resik
Tumindake becik
Allah Pangeranku
Muhamamd Nabiku
Islam agamaku
Al Qur’an kitabku

55. DOA IBU

Sejak kecil kudiasuh
Oleh ayah dan ibu
Tak pernah dia mengeluh
Malam kudijaga
Pesan dari ibu guru
Kuingat selalu
Do’akanlah orang tua
Biar masuk syurga
Oh Tuhan, oh Tuhanku
Dengarlah do’aku
Kasihinilah ayah dan ibu
Dan ampunilah dosanya

56. NABI YUNA

Nabiyuna Nabi Muhamamd
Ismu abi sayyid Abdullah
Ummuhu sayyidah Aminah
Wahyuwayyulladu bi Makkah
Yaumul Isnain qobla subhi
Syahrul April yaumul ‘Asyiri
Amun fiil maulidun Nabi
Khomsun mi’ah wahid wa sab’iin
Nabiku Nabi Muhammad
Ingkang romo sayyid Abdullah
Ingkang ibu Siti Aminah
Miyos dalem wonten ing Mekkah
Dino Senen ing wayah subuh
Sasi April tanggal rong puluh
Tahun Fill miyose Nabi
Limo pitu siji tahun Masehi

57. ALLAHU AKBAR

Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar
Esuk-esuk uthuk-uthuk
Gununge katon ngregunuk
Genduk ojo ngantuk
Kae adzane wis nyeluk
Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar
Sisih wetan bang nerawang
Ojo padha ongkang-ongkang
Kakang menyang mblumbang
Sesuci nuli sembahyang
Allahu akbar, Allahu Akbar
Allahu akbar, Allahu Akbar

58. ALLAH MAHA WELAS

Duh Gusti nyuwun kawelasan
Dateng sadaya kesaenan
Duh Dzat kang welas
Lan kang ngapura
Mugi ngapunten
Ing dosa kita

59. ASSALAAMU ‘ALAIKUM

Assalaamu ‘alaikum
Wa’alaikum salam
Semoga sejahtera
Atas karunia-Nya

60. BISMILLAH HIRRAHMAANIRROHIIM

Bismillahirrohmaanirrohiim
Dengan jalan rahmat dan kasih-Nya
Mereka yang beriman mereka yang bertakwa
Senantiasa dalam nikmat Allah
Buat ngudang-ngudang fatiyyah , biar tersenyum dan ketawa, hehehe…. tapi insya Allah syarat makna…

1. TEPUK ISLAM
Tepuk Islam
( X X X ) agamamu ( X X X ) Islam
( X X X ) Tuhanmu ( X X X ) Allah
( X X X ) Nabimu ( X X X ) Muhammad
( X X X ) Kitabmu ( X X X ) Al Qur’an
( X X X ) temanmu ( X X X ) muslim
( X X X ) musuhmu ( X X X ) syetan

2. TEPUK TENANG
Tepuk tenang
( X X X ) te ( X X X ) nang
( X X X ) tenang sedakep Mendel cep.

3. TEPUK KHOLIFAH
Tepuk Kholifah
( X X X ) pertama ( X X X ) Abu Bakar
( X X X ) kedua ( X X X ) Umar
( X X X ) ketiga ( X X X ) Usman
( X X X ) keempat ( X X X ) Ali

4. TEPUK RUKUN ISLAM
Tepuk rukun Islam
( X X X ) pertama ( X X X ) syahadat
( X X X ) kedua ( X X X ) shalat
( X X X ) ketiga ( X X X ) puasa
( X X X ) keempat ( X X X ) zakat
( X X X ) kelima ( X X X ) haji

5. TEPUK RUKUN IMAN
Tepuk rukun Iman
( X X X ) pertama ( X X X ) pada Allah
( X X X ) kedua ( X X X ) Malaikat
( X X X ) ketiga ( X X X ) Kitab-Nya
( X X X ) keempat ( X X X ) Nabi-Nya
( X X X ) kelima ( X X X ) Hari Kiamat
( X X X ) keenam ( X X X ) Taqdir

6. TEPUK AL QUR’AN
( X X X ) pertama ( X X X ) Al Fatihah
( X X X ) kedua ( X X X ) Al Baqorah
( X X X ) ketiga ( X X X ) Ali Imran
( X X X ) keempat ( X X X ) An Nisa’
( X X X ) kelima ( X X X ) Al Maidah
( X X X ) keenam ( X X X ) Al An’am
( X X X ) ketujuh ( X X X ) Al A’raf
( X X X ) kedelapan ( X X X ) Al Anfal
( X X X ) kesembilan ( X X X ) At Taubah
( X X X ) kesepuluh ( X X X ) Yunus

7. TEPUK ISTIQOMAH
( X X X ) Aku ( X X X ) Anak Islam
( X X X ) Slalu bangga ( X X X ) dengan Islam
( X X X ) Jadi mentri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Jadi mantri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Pak polisi ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Sampai mati ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Islam Islam yes.

8. TEPUK ISLAM JAYA
( X X X ) I ( X X X ) S
( X X X ) L ( X X X ) A
( X X X ) M ( X X X ) Islam …. Jaya.

9. TEPUK SHOLAT
( X X X ) Lima waktu ( X X X ) kulakukan
( X X X ) Hati riang ( X X X ) jiwa lapang
( X X X ) Subuh ( X X X ) Dhuhur
( X X X ) Ashar ( X X X ) Maghrib
( X X X ) Isya’ ( X X X ) tak pernah
( X X X ) kutinggalkan

10. TEPUK PANJI ISLAM
Panji Islam kan datang ( X X X hey )
Umat Islam kan menang ( X X X hey )
Tak henti kami berjuang ( X X X hey )
Agar panji Islam menjulang ( X X X hey )



Kamis, 17 September 2015

Makna Kalimat Allaahu Maujuudun ( الله موجود )



Bagaimana penjelasannya kalimat "ALLAHU MAUJUDUN (الله موجود) " ??
(Maujuudun/maujud = isim maf'ul (yang di adakan) sementara Allah swt itu yang mengadakan !

Arti Allahu maujudun bukanlah Allah itu diwujudkan, melainkan Allah itu Dzat yang dihukumi dengan sifat Wujud.

Lafadz maujudun itu isim maf'ul dari fiil madi Wajada (وجد) bukan dari Aujada (اوجد)

فيكون الوجود محكوما به على الذات
Dasuki ummul barohin: 75

( وفي اسم مفعول الثلاثي أطرد ... زنة مفعول كآت من قصد )
إذا أريد بناء اسم المفعول من الفعل الثلاثي جيء به على زنة مفعول قياسا مطردا نحو قصدته فهو مقصود وضربته فهو مضروب ومررت به فهو ممروربه
( وناب نقلا عنه ذو فعيل ... نحو فتاة أو فتى كحيل )
ينوب فعيل عن مفعول في الدلالة على معناه نحو مررت برجل جريح وامرأة جريح وفتاة كحيل وفتى كحيل وامرأة قتيل ورجل قتيل فناب جريح وكحيل وقتيل عن مجروح ومكحول ومقتول
ولا ينقاس ذلك في شيء بل يقتصر فيه على السماع وهذا معنى قوله
( وناب نقلا عنه ذو فعيل ... )
Alfiyyah ibnu malik : Bab abniyatu al-mashodir

الموجود إما غني عن غيره وإما فقير إلى غيره والفقير المحتاج إلى غيره لا تزول حاجته وفقره إلا بغني عن غيره

Kata almaujud itu ada kalanya tidak butuh pada yg lain, ada kalanya butuh pada yg lain

آل رسول الله وأولياؤه - (ج 1 / ص 147)

Jumat, 11 September 2015

Istilah-istilah khusus dina ilmu tashowuf

Dina Riyadloh sareng kitab-kitab Tashowwuf aya istilah-istiah khusus anu sering dianggo, diantawisna;

1.  RIYADLOTUNNAFSI ((رِيَاضَةُ النَّفْسِ
Riyadloh, hartosna olahraga, tapi anu dimaksad ku Riyadloh dina elmu Tasowuf nyaeta ngalatih jiwa sina biasa patuh sareng ta'at kana aturan Alloh sarta tebih tina paharaman, alias ngalatih jiwa sangkan istiqomah dina ibadah ka Alloh anu ngaping ka urang siang wengi, malah mandar diri urang salamina aya dina rohmat sareng ridlo Mantena.

2. MA'RIFAT  (( مَعْرِفَةٌ
Hartosna numutkeun ahli Tashowuf; iman hiji jalmi anu parantos dugi kana rasa, minimal rasa ditingali sareng di teuteup ku Alloh, rasa dipayuneun Alloh. Jalmina disebat 'Arif/'Arifin.

3. THORIQOH/TOREKAT ( طَرِيْقَةٌ )
Hartosna; jalan ningkatkeun kaimanan, supados ngahontal darajat kawalian dugi kana tingkat ma'rifat ku mangrupi dzikir, nyeueurkeun amal soleh, sareng sajabina.

4. GHOFIL/GHOFILUN ( الغَافِلُ – الغَافِلُوْنَ )
Hartosna: Jalmi anu ibadah ka Alloh tapi manahna malaweung, manahna teu ngiring ibadah, hilap kanu nyiptakeun, henteu gaduh rasa diteuteup sareng di tingal ku Alloh, jongjon tonggoy ngumbar rasa, ari badan mayun ka Alloh tapi manahna cuscos kaditu kadieu.

5. MUBTADI/MUBTADIUN ( المُبْتَدِئُ – المُبْتَدِئُوْنَ )
Hartosna; Jalmi anu diajar ibadah, tur ibadahna ikhlas karana Alloh, namung aya kasieun, upami dirina henteu ibadah sieun henteu di rohmat ku Alloh di dunya, pedah sok aya karaosna, upami henteu tahajud teh sok rada seuseut rizki sareng sajabina,janten ku ibadahna aya maksad sejen nyaeta hoyong hasil maksad dina masalah dunya.

6. 'ABID/'ABIDUN ( العَابِدُ – العَابِدُوْنَ )
Hartosna; Jalmi ahli ibadah tur ibadahna ikhlas karana Alloh, namung dibalik eta dirina miharep kana ganjaran ukhrowi, sapertos hoyong ganjaran surga sareng sieun siksa naraka.

7. 'ARIF/'ARIFUN ( العَارِفُ – العَارِفُوْنَ )
Hartosna; Jalmi anu ma'rifat anu imana tos dugi kana salah sawios tingkatan iman anu tilu nyaeta:

1)   Iman 'Ilmul Yaqin.
Nyaeta jalmi anu ngayakinkeun kana sifat 'Ilmu, sifat Sama', sareng Bashorna Alloh, dugika eta kayakinan ngajantenkeun rasa, tegesna jalmi anu gaduh rasa yen dirina di sarengan ku Alloh, manahna teu lesot tina rasa di teuteup sareng di dangu ku Alloh, dugika ngaraoskeun yen dirina asa dihadiran ku Alloh (asa papayun-payun paduduaan), sanaos dirina campur gaul sareng batur tapi hatena henteu tagiwur.
Jalmi anu imana dugi kana iman 'Ilmul Yaqin maqomna disebat maqom MUROQOBAH, hartosna rasa di tingali di intip ku Alloh.

2)   Iman Haqqul Yaqin.
Nyaeta jalmi anu ngayakinkeun kana sifat Qudrot sareng Irodat Alloh, tegesna titingalian ladang soca, kukupingan ladang cepil, sareng sagala rupi anu karaos ku anggota badan dianggo jembatan emas kanggo muhadloroh sareng musyahadah ka Alloh, dina hartos soca ningal makhluk tapi manahna malatas dugi kanu ngadamel eta makhluk (Alloh), socana ningali kana tapak Qudrot Alloh, sapertos ningali gunung, ningali tatangkalan sareng sajabina, tapi manahna malatas tafakur dugi ka Alloh nu ngadamelna. Jalmi anu kieu, maqomna disebat maqom MUSYAHADAH, hartosna; rasa di payunan, papayun-payun sareng Alloh.

3)   Iman 'Ainul Yaqin.
Nyaeta jalmi anu ngayakinkeun kana sifat Hayatna Alloh dugika gaduh rasa anu hirup teh mung Alloh wungkul, sadaya makhluk teu aya (teu kabandungan ku hatena), da anu aya mah ngan Alloh wungkul, tegesna manahna henteu tiasa ngabandungan kana gerak gerik makhluk margi kahalangan ku eling ka Kholiqna. Jalmi anu karanjingan ku sifat Hayat calik dina maqom FANA, (disebat Wali Majdub).
Sadaya mu'minin kedah ngusahakeun sangkan imanna ningkat dugi kana tingkat ma'rifat, boh dugi kana iman 'Ilmul Yaqin (maqom Muroqobah) atanapi iman Haqqul Yaqin (maqom Musyahadah), namung teu kenging  (haram) ngusahakan dugika Iman 'Ainul Yaqin (Maqom Fana) alias janten Wali Majdub, margi Wali Majdub mah tos teu emut kana syare'at kahalang ku eling ka Kholiqna, tapi nu haram teh ngusahakeunana, atuh upami dipasihan langsung ku Alloh mah sae kabina-bina.

8. SALIK / SALIKUN ( السَّالِكُ – السَّالِكُوْنَ )
Hartosna, Jalmi anu nyukcruk kana jalur ka ma'rifatan, boh ku jalan istiqomah dina ngalakonan amal ibadah, atanapi ku jalan tafakkur sareng tadzakkur (dzikir) bari dirina miharep hoyong dipasihan ma'rifat ku Alloh.

9. MURID/MURIDUN  (المُرِيْدَ – المُرِيْدُوْنَ  )
Hartosna, teu benten sareng Salikun, nyaeta; "anu ngalakonan amal bari ikhlas karana Alloh". Namung Muridun mah henteu gaduh maksad sareng tujuan anging palay rido Alloh wungkul, sanes palay ma'rifat. Da kama'rifatan mah mangrupikeun nugraha nu dipasihkeun ku Alloh langsung ka abdina anu dipicinta ku Anjeuna. Atuh teu ma'rifat teh teu doraka, anu doraka mah nu teu istiqomah dina ngalakonan ibadah, janten anu di penting keun ku para Muridun mah ngusahakeun sangkan dirina istiqomah dina ngalaksanakeun tugas sareng parentah.

10. AHLI HIKMAH/HUKAMA (الحِكْمَةُ – اَلْحُكَمَاءُ  )
Ari hartos "hikmah" nyaeta;  adil, hilim, jatnika, ari Ahli Hikmah anu aya dina Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 269, nyaeta; jalmi anu terang kana hukum-hukum Fiqh, terang kana ma'na Alquran sareng Alhadits, disebatna HUKAMA, darajatna saluhureun 'ULAMA, saur Alloh;

{يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًاط وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُو اْلأَلْبَابِ}

"Alloh masihkeun al-hikmah (faham pisan kana eusi quran sareng hadits) ka saha bae sakersana, jeung saha anu dipasihan al-hikmah maka nyata parantos dipasihan kahadean anu seueur, jeung teu pati-pati ngarti (kana dawuh Alloh) kajaba jalma anu boga akal".

Kamis, 03 September 2015

Wiridan setelah sholat fardlu



سُنَّ ذِكرٌ ودعاءٌ سرًّا عقِبَ الصلاةِ ، لكن يُجهِر بهما مَن يريد تعليمَ الناسِ مأموما كان أو غيرَه . ( اه‍ نهاية الزين ص ٧٧ )

Disunnahkan dzikir dan du'a dengan pelan setelah sholat, tapi dikeraskan bagi orang yang hendak mengajarkan orang lain, baik itu imam atau pun lain imam

وهذا ما يقال عقب الصلوات الخمس أو بعضها :
Ini yang dibaca setelah sholat lima waktu

أستغفر الله العظيم ×٣
اللهم انت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام ، لا اله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير .
اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطي لما منعت ولا رٓادّ لما قضيت ولا ينفع ذا الجدِّ منك الجدُّ ولا حول ولا قوة الا بالله العليّ العظيم ، لا اله إلا الله ولا نعبد الا إيّاه له النعمة وله الفضل وله الثناء الجميل الحسن ، لا اله إلا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون ، اللهم ربَّنا وربَّ كل شيئ أنا شهيد أنك الربُّ وحدك لا شريك لك اللهم ربَّنا وربَّ كل شيئ أنا شهيد أن محمدا عبدُك ورسولُك ، اللهم ربَّنا وربَّ كل شيئ أنا شهيد أن العِبادَ كلَّهم إخوة ، اللهم ربَّنا وربَّ كل شيئ إجعلني مخلصا لك وأهلي كل ساعة من الدنيا والأخرة يا ذا الجلال والإكرام اسمع واستجب الله اكبر الله اكبر الله اكبر ، الله نور السمٰوات والأرض الله اكبر حسبي الله ونعم الوكيلُ الله اكبر الله اكبر ، اللهم اعنّي على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .

ومما ترجى بركته أن يقول عقب الفرض :

Termasuk yang diharapkan keberkahannya bacaan setelah sholat fardlu

أستغفر الله العظيم لي ولوالديّ ولأصحاب الحقوق عليّ وللمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات .

وهذا ما يقال عقب الصلاة الصبح فيقول :
Dan ini yang dibaca setelah sholat subuh

أستغفر الله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم واتوب اليه ×٣
لا اله إلا الله وحده لا شريك له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير × ١٠
لا اله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعزّ جنده وهزم الأحزاب وحده لا شيئَ قبله ولا شيئ بعده ، لا اله إلا الله ولا نعبد الا اياه له النعمة وله الفضل وله الثناء الحسن الجميل ، لا اله إلا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
اللهم أجرنا من النار ×٧
اللهم أجرنا وأجر والدينا من النار بجاه النبيّ المختار ، وادخلنا الجنة مع الأبرار بفضلك وكرمك يا عزيز يا غفار
اللهم إنا نعوذ بك من الفتن ماظهر منها وما بطن ×٣
نعوذ بكلمات الله التامّات من شرّ ما خلق ×٣
بسم الله الذي لا يضرّ مع اسمه شيئ فى الأرض ولا فى السماء وهو السميع العليم ×٣
رضينا بالله تعالى ربا وبالإسلام دينا وبسيدنا محمد صلى الله عليه وسلم نبيّا ورسولا ×٣
اللهم لا مانع لما أعطيت ولا معطي لما منعت ولا رٓادّ لما قضيت ولا ينفع ذا الجدّ منك الجدّ ولا حول ولا قوّة الا بالله العلي العظيم .
سورة الفاتحة ×١ وإلهكم إله واحد لآ اله إلا هو الرحمٰن الرحيم ، أية الكرسي ×١
أمن الرسول بما أنزل اليه من ربه والمؤمنون كل أمن بالله وملآئكته وكتبه ورسله لا نفرّق بين أحد من رّسله وقالوا سمعنا واطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير . لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ، ربنا لا تؤاخذنا ان نسينا او اخطأنا ، ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ، ربنا ولا تحمّلنا ما لا طاقة لنا به ( واعف عنا واغفر لنا وارحمنا ×٣ ) انت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين ( البقرة : ٢٨٦-٢٨٥ )
شهد الله انه لآ اله الا هو والملآئكة واولوا العلم قائما بالقسط ، لآ اله الا هو العزيز الحكيم ، ان الدين عند الله الإسلام ( آل عمران : ١٨-١٩ )
قل اللهم مالك الملك تؤتى الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعزّ من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على كل شيئ قدير ، تولج الليل فى النهار وتولج النهار فى الليل وتخرج الحيّ من الميّت وتخرج الميت من الحي وترزق من تشاء بغير حساب
( آل عمران : ٢٦-٢٧ )
اللهم ارزقنا فأنت خير الرازقين ، وانت حسبنا ونعم الوكيل ، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم .
لقد جاء كم رسول من أنفسكم عزيزٌ عليه ما عنِتّم حريصٌ عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم ، ( فإن تولوا فقل حسبي الله لا اله الا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم ×٧ ) ( التوبة : ١٢٨-١٢٩ )
سورة الإخلاص ×٣
المعوّذتين ×١ ×١
وإنْ مِن شيئ إلا يُسبّح  بحمده سبحانه وتعالى ، سبحان الله ×٣٣ الحمد لله ×٣٣ الله اكبر ×٣٣
لآ اله الا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير ، إن الله وملائكته يصلون على النبي يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله عدد كمال الله وكما يليق بكماله ×١٠ (سفوله كالى)
ورضي الله عن اصحاب رسول الله اجمعين آمين يا الله يا مقلب القلوب والأبصار ثبّت قلبي على دينك يا الله يا حيّ يا قيّوم لآ اله الا انت يا الله يا ربنا يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين ×٣ اللهم آمين ، وصل وسلم على جميع الأنبياء والمرسلين وآلهم ، والحمد لله رب العالمين ، لآ اله الا الله ×٣ سيدنا محمد رسول الله  حقا وّصدقا اللهم استجب دعانا واشف مرضانا وارحم موتانا وصل وسلم على جميع الأنبياء والمرسلين والحمد لله رب العالمين .

ثم يدعوا بما أحبّ : ............
Kemudian berdoa dengan doa yang disukai.......

ثم يقرأ المسبّعات العشرة المنسوبة الى الخضر عليه السلام ، وهي :
Kemudian baca al-Musabbi'at al-'Asyroh nabiyullah Khidir as. Yaitu ;

الفاتحة ×٧ الناس ×٧ الفلق ×٧ الإخلاص ×٧ الكافرون ×٧ أية الكرسي ×٧ سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم ×٧ صلوات إبراهيم ×٧
اللهم اغفر لي ولوالديّ وارحمهما كما ربياني صغيرا ولجميع المؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات  ×٧
اللهم افعل بي وبهم عاجلا وآجلا فى الدين والدنيا والأخرة ما انت له اهل ، ولا تفعل بنا يا مولانا ما نحن له اهل انك غفور حليم جواد كريم رءوف رحيم ×٧
اللهم صل على سيدنا محمد عدد معلوماتك ×١٠
يا جبّار ×٢١ يا جبار أجبر حالي على وفق مرادك ولا تجعلني جبارا على عبادك ، انك على كل شيئ قدير ×٧

انتهى نهاية الزين للشيخ النواوي : ص ٧٨

Nihayatuzzain kagungan syaikh nawawi : hal 78