Selasa, 16 Juli 2019

QORIN

JIN ATAUKAH MALAIKAT QORIN ANDA?

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ اْلأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ثُمَّ قَرَأَ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمْ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ َالاَيَةَ
.
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya setan memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga memiliki bisikan. Bisikan setan  menjanjikan keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat  menjanjikan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkannya, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah Azza wa Jalla, kemudian hendaklah dia memuji Allah Azza wa Jalla . Dan barangsiapa mendapatkan yang lain, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dari setan yang dilaknat”. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ
.
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ( al-Baqarah/2: 268) [HR. Tirmidzi no. 2988]

Malaikat dan setan di dalam hadits inilah yang disebut dengan istilah qarîn. Di dalam hadits lain disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ) وَقَرِينُهُ مِنْ الْمَلاَئِكَةِ(  قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
.
“Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarîn dari kalangan jin (dan qarîn dari kalangan malaikat)”. Para sahabat bertanya: “Kepada anda juga wahai Rasûlullâh?”. Beliau menjawab: “Juga kepada saya, tetapi Allah Azza wa Jalla membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam. Maka dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan”. [HR. Muslim, no: 2814; Ahmad, no. 3770; dari Abdullâh bin Mas’ûd]

Qarîn secara bahasa artinya pasangan, orang yang digabungkan, orang yang dijadikan kawan. Sehingga qarîn di dalam hadits ini maksudnya adalah jin atau malaikat yang disertakan kepada setiap manusia. Jin tersebut selalu mengajak kepada keburukan, sedangkan malaikat selalu mengajak kepada kebaikan. Adapun hikmah diadakannya qarîn bagi manusia dari kalangan jin dan malaikat itu adalah sebagai ujian dari Allah Azza wa Jalla kepada manusia. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar