Jumat, 17 November 2017

TEKA-TEKI NAHWU SHOROF

Ki Zaed dikenal sebagai santri yang jabrig pemikirannya. Suatu ketika di pesantren tempat ia mengaji, ada dua orang santri yang sedang berdebat tentang masalah ilmu nahwu dan shorof. Keduanya saling unjuk kemampuan dan saling mempertahankan argumennya masing-masing.....

Ki Zaed yang saat itu merasa risih dan terganggu dengan kedua santri tersebut, yang keduanya malah saling ribut, saling keras kepala, dan merasa paling jago dalam hal ilmu nahwu dan shorof lantas mendatangi keduanya.....

"Ada apa ini, mang?" Tanya Ki Zaed nimbrung.

Saat ditanya demikian, kedua santri tersebut malah saling menyalahkan dan merasa masing-masingnya adalah yang paling benar. Melihat hal tersebut, Ki Zaed langsung nyeletuk dengan ide jabrignya...

"Gini aja, biar ketahuan siapa yang paling jago dalam ilmu nahwu dan shorofnya, coba saya kasih tes sederhana," ujarnya sambil menuliskan sesuatu pada secarik kertas.

"Nih gampang, coba baca, difahami, ditarkib, lantas dimaknai dan diartikan sesuai kaidah ilmu nahwu dan shorof!" Katanya lagi sambil menyodorkan tulisan tersebut.

Entah kenapa, kedua santri itu saling mengerutkan dahi ketika mereka melihat tulisan yang tertera di kertas. Mereka seperti merasa kesulitan dan kebingungan memecahkan tes yang diajukan oleh Ki Zaed. Pedahal isi tulisan tersebut hanya:

"من من من من من من منه"

Setelah cukup lama berfikir, satu santri membacanya, "man man man man man man minhu". Sedangkan yang satunya lagi membaca, "min min min min min min minhu". Keduanya buntu untuk sekedar mentarkib bahkan memaknai jumlah (kalimat) yang tersusun dari huruf mim dan nuun tersebut....

Hingga akhirnya Ki Zaed hanya bisa ngupil melihat keduanya yang sekarang malah nampak berkeringat dingin dengan muka hijau pucat....

Maka dijelaskanlah oleh Ki Zaed dengan sangat sederhana.

١. مَنْ
Dibaca: "man", merupakan isim syarat, mahal nya raf'a berkedudukan menjadi mubtada, memiliki arti "barang siapa"

٢. مَنَّ
Fiil madli dari kata "Manna yamunnu (tsulasy mujarrod bab awal dari bina mudho'af) mempunyai arti "Memberi", kedudukan jumlah kalimat Fi'il dan fail nya mahal raf'a jadi khobar mubtada, kira-kira kalau di irob begini.....
من فعل ماض مبني للفاعل والفاعل ضمير مستتر فيه جوازا تقدره هو يعود على مَنْ والجملة من الفعل والفاعل في محل رفع خبر المبتدأ

٣. مِنْ
Dibaca: "min", merupakan huruf jar

٤. مَنٍّ
Dibaca: "mannin", merupakan mashdar dari manna-yamunnu, berkedudukan menjadi majrur, memiliki arti "pemberian". Dan kedudukan jumlah (jar+majrur) mahal nashob menjadi maf'ul bih dari lafadz مَنَّ

٥. مُنَّ
Dibaca: "munna", merupakan fiil madli mabni majhul, naib fail nya mustatir yaitu lafadz هو dengan ruju' kepada  marj'i nya yaitu lafadz "man"...... kedudukan jumlah Fi'il dan naib fa'il nya mahal jazem menjadi jawab syarat ''man", memiliki arti "maka diberi".

٦. مِنْ
Dibaca: "min", merupakan huruf jar yang bermakna sababiyyah

٧. مَنٍّ
Dibaca: "mannin", merupakan mashdar dari manna-yamunnu, berkedudukan menjadi majrur sekaligus mudhaf, memiliki arti "pemberian"

٨. هِ
Dibaca: "hi", merupakan isim dlamir (kata ganti) bariz muttashil majrur, berkedudukan menjadi mudhaf ilaih, memiliki arti "nya/dia" dengan ruju' pada marj'i nya yaitu "man"

Hasilnya:
مَنْ مَنَّ مِنْ مَنٍّ مُنَّ مِنْ مَنِّهِ
man manna min mannin munna min mannihi
"Barang siapa memberi suatu pemberian maka ia akan diberi dari sebab pemberiannya"

Maksudnya, bila kita memberi sesuatu pada seseorang dengan ikhlas, maka kita secara tidak langsung akan mendapat pemberian dari apa yang telah kita beri, baik berupa pahala, atau hal lain yang sifatnya balasan atas kebaikan kita.

والله اعلم

7 komentar:

  1. Adakah Soal Yang serupa Seperti Itu lagi?

    BalasHapus
  2. من من من من من الله من منه منا yang ini apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Man manna min munnin mannallaahu min munnihi munnan

      Hapus
  3. Arti dari من من من من من به بمن يمن يمن يمن يمن يمن

    BalasHapus