HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN MUSTAHADLOH:
wanita yang sedang mengalami istihadhoh tetap berkewajiban melaksanakan shalat, puasa dan boleh melakukan hubungan badan dengan suaminya, dalam segala aspek hukumnya sama dengan orang yang selalu mengeluarkan air kencing (beser).
Terdapat beberapa langkah yang harus di lakukan mustahadhoh saat akan melakukan shalat:
1⃣ Membersihkan vagina.
2⃣ Membalut / menyumbat vagina dengan semisal kapas,hal ini bertujuan agar darah yang berada di dalam tidak keluar atau setidak tidaknya dapat meminimalisir keluarnya darah.
terdapat ketentuan dalam hal penyumbatannya:
✅ Harus sampai pada vagina yang tidak wajib di basuh ketika istinja' (bagian vagina yang tidak tampak saat jongkok) sebab jika ada penyumbat atau sebagian darinya yang ada di bagian luar vagina maka shalat nya tidak sah karena di anggap membawa najis.
✅ jika tidak merasakan sakit berat yang tak tertahan saat di sumbat.
✅ jika tidak dalam keadaan puasa,jika sedang berpuasa maka penyumbatan hanya di lakukan pada malam hari saja, siang nya hanya cukup memakai Pembalut saja karena penyumbatan dapat mengakibatkan batalnya puasa.
✅ Jika setelah di sumbat darah masih saja keluar maka kewajiban berikutnya adalah memakai Pembalut.
jika darah masih juga keluar maka di ma'fu asal tidak di sebabkan kurang kuatnya Pembalut.
3⃣ Setelah vagina terbalut, wanita yang istihadhoh ini harus segera bersuci dengan wudlu' atau tayammum.
ketentuan nya:
~ bersuci harus di lakukan setelah masuk waktu shalat.
~ niatnya bukanlah untuk menghilangkan hadas akan tetapi niat agar di perbolehkan untuk melakukan shalat dll ( لاستباحة الصلاة ).
~ satu kali bersuci hanya bisa di gunakan untuk satu fardlu.
jadi proses demikian ini hanya untuk melakukan satu shalat fardlu, sehingga jika akan melakukan shalat fardlu lagi maka harus melakukan tahapan dari awal proses lagi (pembersihan dan penyumbatan).
setelah semua tahapan selesai harus segera melaksanakn shalat tanpa di selahi dengan melaksanakan aktifitas apapun kecuali kelambanan yang di sebabkan hal2 yang terkait dengan kemaslahatan shalat seperti menutupi aurat, menungu jamaah, menjawab adzan dll.
BAB NIFAS
Nifas adalah darah yang keluar dari vagina setelah lahirnya anak (rahim telah kosong) walaupun yang terlahir masih berupa gumpalan darah ataupun gumpalan daging.
dengan catatan keluarnya darah tersebut sebelum melewati 15hari terhitug dari keluarnya sang bayi.
Dengan demikian jika:
~ darah keluar setelah melewati 15 hari dari kelahiran si mungil maka tidak ada darah nifas d sini.
Contoh:
tanggal 1 melahirkan anak tanpa ada darah yang keluar setelah bayi lahir.
pada tanggal 17 darah keluar.
maka dalam contoh ini tidak ada nifas.
darah yang keluar pada tanggal 17 di hukumi haid jika sesuai dengan kriteria haid.
(mencapai 24jam dan tidak melebihi 15 hari)
~ darah keluar sebelum melewati 15 hari dari kelahiran sang bayi maka mulai dari permulaan darah yang keluar sampai pada masa 60 hari kedepan di hukumi nifas, sementara adanya naqo' (tidak keluar darah) di hukumi suci meskipun terhitung nifas.
Contoh:
tanggal 1 melahirkan, setelah bayi lahir tidak keluar darah sampai dengan tanggal 10.
Lalu tanggal 11 keluar darah sampai hari ke 60.
maka:
tanggal 1 sd tgl 10 dihukumi suci.
tgl 11 sampai hari ke 60 dihukumi nifas.
Jadi hukum nifas di mulai tanggal 11
Namun menghitung nifas di mulai pada tanggal 1 (pasca lahirnya anak).
sehingga ketika di hukumi suci maka berlakulah hukum2 nya orang suci seperti sholat, puasa dan boleh brhubungan dengan suami, dan ketika ada shalat yang tertinggal di waktu tersebut maka wajib di qodlo'i, dengan demikian jika pasca melahirkan tidak ada darah yang keluar maka wajib mandi wiladah dan menjalankan aktifitas orang suci.
DARAH YANG KELUAR SEBELUM MELAHIRKAN
Dari definisi nifas di atas jika fokus pada kata "setelah lahirnya anak" maka darah yang keluar pada saat2 akan melahirkan (nglarani, red jawa) tidak di sebut nifas termasuk darah yang keluar bersamaan dengan anak.
maka hukumnya :
~ jika di sambung dengan darah sebelumnya darah telah mencapai 24 jam maka di hukumi haid,walaupun darah sebelumnya belum mencapai 24 jam.
Contoh :
wanita hamil keluar darah selama 10 hari.
kemudian melahirkan dan darah tetap keluar.
setelah anak dalam kandungan telah lahir, darah keluar terus sampai 30 hari .
maka darah yang keluar selama 10 hari serta darah yang keluar saat melahirkan (pada saat merasakan sakit & bersamaan dengan keluarnya anak) di hukumi haid.
darah yang keluar setelah lahirnya bayi di hukumi nifas.
Contoh :
2 hari sebelum melahirkan wanita hamil keluar darah 20 jam.
pada saat akan melahirkan mengalami sakit berat di sertai pendarahan selama 4 jam hingga sang bayi lahir dengan masih keluar darah.
maka hukumnya :
darah yang keluar sebelum bayi lahir (20 jam sebelum melahirkan & 4 jam di saat proses bayi akan lahir) di hukumi haid.
darah yang keluar setelah bayi lahir di hukumi nifas.
~ jika tidak mencapai 24 jam meskipun di sambung dengan darah seblumnya maka di sebut darah fasad.
Contoh :
pukul 12.00 wanita hamil mengalami pendarahan di sertai dengan rasa sakit yang hebat sampai pada pukul 22.00 lahirlah sang bayi di sertai dengan pendarahan pula.
setelah bayi benar2 lahir darah keluar sampai 30 hari.
maka hukumnya :
darah yang keluar pada pukul 12.00 sd 22.00 termasuk yang keluar bersamaan dengan sang bayi di hukumi fasad.
darah yang keluar setelah bayi lahir selama 30 hari di hukumi nifas.
Nb: darah yang keluar pada saat akan melahirkan (nglarani) sebetulnya ada khilaf tapi penjelasan di atas saya ambil satu pendapat supaya pembaca tidak makin bingung.
MASA MASA NIFAS
▶️ Minimal masa nifas adalah setetes (sebentar ).
▶️ umumnya nifas terjadi 40 hari.
▶️ maksimal masa nifas adalah 60 hari 60 malam.
▶ ️masa suci pemisah antara nifas dan haid atau haid dan nifas atau nifas dan nifas bisa di fahami dari penjelasan berikutnya.
NAQO' (tidak keluar darah) DALAM BAB NIFAS.
wanita yang habis melahirkan jika mengeluarkan darah terputus2 terdapat perincian sbb:
✅ jika darah keluar masih berada dalam lingkup masa 60 hari terhitung setelah lahirnya bayi maka:
🔹jika naqo' tidak mencapai 15 hari 15 malam maka semua di hukumi nifas.
Contoh 1:
pasca melahirkan
Keluar darah 20 hari
tidak keluar 10 hari
Keluar darah lagi 10 hari
tidak keluar 10 hari
Keluar darah lagi 10 hari.
maka seluruhnya di hukumi nifas, termasuk naqo'nya (menurut qoul sahbi / sama dengan pembahasan naqo' dalam bab haid).
🔹 jika naqo' mencapai 15 hari maka:
darah yang keluar sebelum naqo' di hukumi nifas.
darah yang keluar setelah naqo' di hukumi haid.
Contoh 2:
pasca melahirkn
Keluar darah 15 hari.
tidak keluar darah 15 hari.
Keluar darah lagi 15 hari.
Maka hukumnya :
15 hari pasca lahiran di hukumi nifas.
15 hari pasca naqo' di hukumi haid.
15 hari naqo' menjadi suci pemisah antara nifas dan haid.
✅ jika keluar darah di luar masa 60 hari maka:
🔸 jika terdapat naqo' setelah masa 60 hari 60 malam walaupun cuma sebentar maka darah yang keluar di masa 60 hari di hukumi nifas dan darah yang keluar di luar masa 60 hari dihukumi haid.
~ bisa jadi naqo' di mulai sebelum 60 hari dan berlangsung setelah 60 hari.
Contoh 3:
pasca melahirkan
Keluar darah 59 hari.
tidak keluar darah 3 hari.
Keluar darah lagi 15 hari.
maka hukumnya :
59 hari di hukumi nifas.
15 hari di hukumi haid.
3 hari di hukumi suci yang menjadi pemisah antara nifas dengan haid.
~ atau naqo' terjadi setelah 60 hari saja.
maka bisa di pastikan darah yang keluar setelah naqo' di hukumi haid jika sesuai dengan kriteria haid.
Contoh 4:
pasca melahirkan
Keluar darah 60 hari.
tidak keluar 1 menit atau bahkan sebentar saja.
Keluar lagi 15 hari.
maka hukumnya :
60 hari di hukumi nifas.
15 hari di hukumi haid.
naqo' yang hanya sebentar saja di hukumi suci yang menjadi pemisah antara nifas & haid.
🔸 jika tidak ada naqo' sama sekali atau ada naqo' kurang dari 15hari dalam masa 60 hari maka di hukumi istihadhoh (perlu meninjau pada klasifikasi mustahadhoh sebagai mana dalam bab haid)
Contoh 5:
setelah melahirkan
Keluar darah 20 hari
tidak keluar 10 hari
Keluar darah 20 hari
tidak keluar darah 5 hari
Keluar lagi 10 hari
maka hukumnya istihadhoh (perlu melihat klasifikasi mustahadhoh).
Contoh 6:
setelah melahirkan keluar darah 70 hari.
maka hukumnya istihadhoh (perlu melihat klasifikasi mustahadzoh).
SUCI YANG MEMISAHKAN NIFAS
Dari beberapa contoh di atas dapat di ketahui bahwa pemisah antara haid dengan nifas juga pemisah antara nifas dengan haid adalah relatif.
Pemisah nifas dengan haid itu
ada yang 15 hari seperti pada contoh 2
ada yang 3 hari seperti pada contoh 3.
ada yang1 menit atau hanya sebentar saja seperti pada contoh 4.
pemisah haid dengan nifas
juga tidak ada ketentuan bahkan ada yang tidak ada sama sekali seperti dalam contoh pada materi tentang darah yang keluar sebelum melahirkan dan berlanjut hingga melahirkan.
Ada pula yang di pisah dengan beberapa masa yang tidak sampai 15 hari.
Contoh :
wanita hamil,
Keluar darah 7 hari.
tidak keluar 5 hari.
lalu melahirkan, setelah itu keluar darah 40 hari.
maka hukumnya:
7 hari di hukumi haid
40 hari di hukumi nifas
5 hari menjadi pemisah haid dengan nifas.
Dan yang tertinggal adalah pemisah nifas dengan nifas lainnya, bisakah hal ini terjadi ???
simak cerita ini :
seorang wanita melahirkan dan keluar darah nifas,
Di masa tersebut, dia bersetubuh dengan suami (jangan di tiru, ini haram lo ya) Kemudian positif hamil.
tiba saatnya nifas usai (60 hari 60 malam) janin keluar (keguguran) dan keluar darah.
Pemisah nifas dengan nifas lainnya dalam contoh ini tidak ada.
atau bisa jadi ada.
MUSTAHADHOH NIFAS
Sama halnya dalam bab haid, istihadhoh pada bab nifas ini pun juga perlu melihat tentang keadaan mustahadhoh apakah mumayyizah dan apakah mubtadaah ataukah mu'tadah.
hanya saja dalam bab nifas syarat mumayyizah hanya satu, yaitu darah kuat tidak melebihi maksimal haid (60 hari 60 malam).
maka:
~ jika mubtadaah mumayyizah, yang di jadikan acuan hukum adalah darah kuat di hukumi nifas, darah lemah di hukumi istihadhoh.
~jika mubtadaah ghoiru mumayyizah, maka nifasnya hanya sbentar/stetes.
~jika mu'tadah mumayyizah yang tidak sama dengan adatnya maka darah yang kuat di hukumi nifas, darah lemah di hukumi istihadhoh.
~ jika mu'tadah ghoiru mumayyizah maka hukumnya mengacu pada adat nifas,dalam hal ini pun sama persis dengan mustahadhoh dalam bab haid tentang perincian hukumnya.
> mumayyizah tidak penuhi syarat hukumnya sama dengan ghoiru mumayyizah.
Berikut beberapa gambara mustahadhoh nifas:
1⃣
مبتدأة في الحيض والنفاس المميزة
wanita yang tidak punya adat haid maupun nifas, dan bisa membedakan darahnya.
Contoh:
setelah melahirkan keluar
darah merah 50 hari.
darah kuning 20 hari.
darah merah 10 hari.
darah kuning 20 hari.
maka hukumnya:
hari ke 1 sd ke 50 di hukumi nifas.
hari ke 51 sd ke 70 di hukumi istihadhoh.
hari ke 71 sd ke 80 di hukumi haid.
hari ke 81 sd ke100 di hukumi istihadhoh.
2⃣
معتادة في الحيض والنفاس المميزة
orang yang punya adat haid dan nifas dan bisa membedakan darah,hukum nifas dan haidnya mengacu pada darah yang kuat.
Contoh :
adat haid 10 hari.
adat suci 20 hari.
adat nifas 40 hari.
setelah melahirkan ,keluar darah merah 50 hari.
darah kuning 20 hari.
darah merah 10 hari.
darah kuning 50 hari.
maka hukumnya :
pasca lahiran,
hari ke 1 sd ke 50 di hukumi nifas.
hari ke 51 sd 70 (kuning) di hukumi istihadhoh.
hari ke 71 sd 80 (merah) di hukumi haid.
hari ke 81 sd 100 (kuning) di hukumi istihadhoh.
hari ke 101 sd 110 (kuning) di hukumi haid (kembali pd adat).
hari ke 111 sd ke 130 (kuning) di hukumi istihadhoh.
3⃣
المبتدأة في الحيض والنفاس غير المميزة
mustahadhoh yang tidak mempunyai adat haid maupun nifas,dan tidak bisa membedakan darahnya.
Contoh :
pasca melahirkan keluar darah selama 90 hari.
maka hukumnya :
masa sebentar (setetes) pasca lahiran di hukumi nifas, berikutnya
hari ke 1 sd hari ke 29 di hukumi istihadhoh.
hari ke 30 di hukumi haid.
hari ke 31 sd 59 di hukumi istihadhoh.
hari ke 60 di hukumi haid.
hari ke 61 sd 89 di hukumi istihadhoh.
hari ke 90 di hukumi haid.
4⃣
المعتادة في الحيض المبتدأة في النفاس غير مميزة.
mustahadhoh yang mempunyai adat haid namun tidak mempunyai adat nifas dan tidak bisa membedakan darahnya.
Contoh :
adat haid 5 hari.
adat suci 25 hari.
pasca lahiran keluar darah 90 hari.
maka hukumnya :
pasca lahiran di hukumi nifas sebentar saja (setetes).
berikutnya
hari ke 1 sd ke 25 di hukumi istihadhoh.
hari ke 26 sd ke 30 di hukumi haid.
hari ke 31 sd ke 55 di hukumi istihadhoh.
hari ke 56 sd ke 60 di hukumi haid.
hari ke 61 sd ke 85 di hukumi istihadhoh.
Hari ke 86 sd ke 90 di hukumi haid.
5⃣
المعتادة في النفاس المبتدأة في الحيض غير المميزة
mustahadhoh yang mempunyai adat nifas,tapi tidak mempunyai adat haid.
adat nifas 40hari.
pasca lahiran keluar darah 100 hari.
maka hukumnya :
hari ke 1 sd ke 40 di hukumi nifas.
hari ke 41 sd ke 69 di hukumi istihadhoh.
hari ke 70 di hukumi haid.
hari ke 71 sd 99 di hukumi istihadhoh.
hari ke 100 di hukumi haid.
6⃣
المعتادة في الحيض والنفاس غير المميزة
mustahadhoh yang mempunyai adat haid dan nifas,dan tidak bisa membedakan darahnya.
adat haid 10hari.
adat suci 20hari.
adat nifas 40hari.
pasca melahirkan keluar darah selama 90 hari.
Hukumnya:
40 hari pasca lahiran di hukumi nifas
20 hari di hukumi istihadhoh.
10 hari di hukumi haid.
20 hari di hukumi istihadhoh.
7⃣
المتحيرة في النفاس والحيض
mustahadhoh yang tidak bisa membedakan darahnya dan mempunyai adat haid juga nifas,namun tidak ingat akan adatnya sama sekali.
Contoh :
pasca melahirkan keluar darah 90 hari.
maka hukumnya :
pasca lahiran nifas setetes.
selebihnya mutahayyiroh (sama dengan penjelasan pada bab haid.
MAWANI'USSHOLAT
haid dan nifas merupakan hal yang dapat menjadi penyebab gugurnya kewajiban sholat,oleh karnanya di sini penting untuk membahas masalah ini terkait dengan datang dan berhentinya haid/nifas di pertengahan waktu sholat yang menjadikan adanya qodlo' sholat.
ada enam hal yang menjadi penghalang sholat:
1. Belum balig.
2. Kafir asli (bukan murtad)
3. Gila.
4. Ayan / tidak sadarkan diri.
5. Haid.
6. Nifas.
💠 Jika penghalang sholat ini berakhir / selesai di pertengahan waktu sholat,dan waktu yang tersisa masih cukup di gunakan untuk takbirotul ihrom atau bahkan lebih,
maka masih ada kewajiban sholat untuk:
⏩ waktu di mana penghalang tersebut terhenti.
Contoh 1:
seorang wanita telah suci dari haid pada waktu setengah menit sebelum berakhir waktu dzuhur/magrib.
maka orang ini wajib menqodlo' sholat dzuhur/magrib.
⏩ begitu pula dengan sholat sebelumnya jika bisa di jama'.
Contoh 2:
seorang wanita telah suci dari haid setengah menit sebelum berakhir waktu asar / isya'.
maka hukumnya :
wajib menqodlo' sholat ashar / isya'.
juga wajib menqodlo' dzuhur / magrib.
beda dengan contoh 1 tidak wajib menqodlo' sholat shubuh karena tidak bisa di jama' dengan dzuhur atau asar karena tidak bisa di jama' dengan magrib.
demikian ini :
✅ jika penghalang sholat tidak ada / tidak muncul lagi (misalnya setelah suci dari haid lalu nifas/gila) sepanjang waktu yang di butuhkan untuk :
▶️ bersuci
▶ ️sholat ada' (magrib/subuh)
▶️ sholat qodlo' untuk waktu di mana penghalang berakhir (ashar / isya')
▶️ sholat qodlo' untuk fardlu sebelum waktu di mana penghalang berakhir(dzuhur/magrib).
✅ jika tidak adanya penghalang itu dalam masa yang hanya:
➡️ cukup di gunakan untuk bersuci dan sholat ada' saja maka hanya wajib sholat ada' saja (magrib/shubuh).
➡️ atau cukup untuk bersuci + sholat ada' + sholat fardlu di mana haidl berakhir,maka wajib menqodlo' sholat ini juga (asar/isya').
💠 Jika penghalang sholat itu muncul / terjadi setelah masuk waktu sholat dan penghalang tersebut berlangsung hingga menghabiskan waktu sholat dan sebelumnya ada waktu yang cukup di gunakan untuk sholat seringan mungkin,maka wajib menqodlo' sholat untuk waktu di mana penghalang terjadi,juga sholat fardlu untuk waktu sebelumnya jika bisa di jama'.
Contoh :
seorang wanita haid pada waktu 15 menit setelah masuk waktu isya'.
dan dia belum melaksanakan sholat isya'
maka:
wajib menqodlo' sholat isya', juga magrib yang belum di laksanakan karena adanya penghalang lain misalnya.
bisa jadi hal ini terjadi,ketika seorang wanita melaksanakan sholat di awal waktu dengan memanjangkan sholatnya,saat sedang sholat itu terjadi penghalang sholat misalnya keluar darah haid,maka jika di antara masuk waktu sholat dengan datangnya penghalang sholat tersebut terdapat waktu yang cukup untuk di gunakan sholat yang ringan maka wajib menqodlo' sholat tersebut.
tanda2 di sini menunjukkan alur jadi musti di perhatikan untuk dapat memahami nya.
وَلَوْ زَالَتْ الْمَوَانِعُ " الْمَذْكُورَةُ أَيْ الْكُفْرُ الْأَصْلِيُّ وَالصِّبَا وَالْجُنُونُ وَالْإِغْمَاءُ وَالْحَيْضُ وَالنِّفَاسُ " وَ" قَدْ " بَقِيَ " مِنْ الْوَقْتِ " قَدْرُ " زمن " تحرم " فَأَكْثَرَ " وَخَلَا " الشَّخْصُ " مِنْهَا قَدْرَ الطُّهْرِ وَالصَّلَاةِ لَزِمَتْ " أَيْ صَلَاةُ الْوَقْتِ لِإِدْرَاكِ جُزْءٍ مِنْ وَقْتِهَا كَمَا يَلْزَمُ الْمُسَافِرَ إتْمَامُهَا بِاقْتِدَائِهِ بِمُقِيمٍ فِي جُزْءٍ مِنْهَا " مَعَ فَرْضٍ قَبْلَهَا إنْ صَلَحَ لِجَمْعِهِ مَعَهَا وَخَلَا " الشَّخْصُ مِنْ الْمَوَانِعِ " قَدْرَهُ " أَيْضًا لِأَنَّ وَقْتَهَا وَقْتٌ لَهُ حَالَةَ الْعُذْرِ فَحَالَةُ الضَّرُورَةِ أَوْلَى فَيَجِبُ الظُّهْرُ مَعَ الْعَصْرِ وَالْمَغْرِبُ مَعَ الْعِشَاءِ لَا الْعِشَاءُ مَعَ الصُّبْحِ وَلَا الصُّبْحُ مَعَ الظُّهْرِ وَلَا الْعَصْرُ مَعَ الْمَغْرِبِ لِانْتِفَاءِ صَلَاحِيَّةِ الْجَمْعِ هَذَا إنْ خلا مع ذلك من الموانع قدر المؤداة فَإِنْ خَلَا قَدْرَهَا وَقَدْرَ الطُّهْرِ فَقَطْ تَعَيَّنَتْ أَوْ مَعَ ذَلِكَ قَدْرَ مَا يَسَعُ الَّتِي قَبْلَهَا تَعَيَّنَتَا أَمَّا إذَا لَمْ يَبْقَ مِنْ وَقْتِهَا قَدْرُ تَحَرُّمٍ أَوْ لَمْ يَخْلُ الشَّخْصُ الْقَدْرَ الْمَذْكُورَ فَلَا تَلْزَمُ إنْ لَمْ تُجْمَعْ مع ما بعدها وإلا لزمت معها فِي الشِّقِّ الْأَوَّلِ بِالشَّرْطِ السَّابِقِ وَالتَّقْيِيدُ بِالْخُلُوِّ الْمَذْكُورِ فِي الْمَوْضِعَيْنِ مِنْ زِيَادَتِي " وَلَوْ بَلَغَ فِيهَا " بِالسِّنِّ " أَتَمَّهَا " وُجُوبًا " وَأَجْزَأَتْهُ " لِأَنَّهُ أَدَّاهَا بشرطها فلا يؤثر تغيير حَالِهِ بِالْكَمَالِ كَالْعَبْدِ إذَا عَتَقَ فِي الْجُمُعَةِ " أَوْ " بَلَغَ " بَعْدَهَا " وَلَوْ فِي الْوَقْتِ بِالسِّنِّ أَوْ بِغَيْرِهِ " فَلَا إعَادَةَ " وَاجِبَةٌ كَالْعَبْدِ إذَا عَتَقَ بَعْدَ الْجُمُعَةِ.
" وَلَوْ طَرَأَ مَانِعٌ " مِنْ جُنُونٍ أَوْ إغْمَاءٍ أَوْ حَيْضٍ أَوْ نِفَاسٍ " فِي الْوَقْتِ " أَيْ فِي أَثْنَائِهِ وَاسْتَغْرَقَ الْمَانِعُ بَاقِيَهُ " وَأَدْرَكَ " مِنْهُ " قَدْرَ صَلَاةٍ وَطُهْرٍ لَا يُقَدِّمُ " أَيْ لَا يَصِحُّ تَقْدِيمُهُ عَلَيْهِ كَتَيَمُّمٍ " لَزِمَتْ " مَعَ فَرْضٍ قَبْلَهَا إنْ صَلَحَ لِجَمْعِهِ مَعَهَا وَأَدْرَكَ قَدْرَهُ كَمَا فُهِمَ مِمَّا مَرَّ بالأولى ليمكنه مِنْ فِعْلِ ذَلِكَ وَلَا يَجِبُ مَعَهَا مَا بَعْدَهَا وَإِنْ صَلَحَ لِجَمْعِهِ مَعَهَا وَفَارَقَ عَكْسَهُ بِأَنَّ وَقْتَ الْأُولَى لَا يَصْلُحُ لِلثَّانِيَةِ إلَّا إذَا صَلَّاهُمَا جَمْعًا بِخِلَافِ الْعَكْسِ فَإِنْ صَحَّ تَقْدِيمُ طُهْرِهِ عَلَى الْوَقْتِ كَوُضُوءِ رَفَاهِيَةٍ لَمْ يشترط إدْرَاكُ قَدْرِ وَقْتِهِ لِإِمْكَانِ تَقْدِيمِهِ عَلَيْهِ أَمَّا إذَا لَمْ يُدْرِكْ قَدْرَ ذَلِكَ فَلَا يَجِبُ لِعَدَمِ تَمَكُّنِهِ مِنْ فِعْلِهِ وَتَعْبِيرِي بِمَا ذُكِرَ أَعَمُّ مِنْ قَوْلِهِ وَلَوْ حَاضَتْ أَوْ جُنَّ وَالتَّقْيِيدُ بِطُهْرٍ لَا يُقَدَّمُ مِنْ زِيَادَتِي.
فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب
TANBIH
ويجب على المرأة ان تتعلم ما تحتاج اليه من احكام الحيض والنفاس والاستحاضة فان كان زوجها عالما لزمه تعليمها والا فلها الخروج لسؤال العلماء بل يجب عليها وليس له منعها الا ان ييسأل هو ويخبرها فيستغنى بذلك وليس لها الخروج لمجلس ذكر وتعلم خير الا برضاه. الباجورى الاول ١١٣
.
Wajib bagi seorang wanita untuk belajar hal2 yg di butuhkan terkait dengan masalah ibadah yaitu tentang masalah haid nifas istihadhoh, apabila suaminya adalah orang yang mengerti maka suami wajib mengajarkan ke istrinya, apabila bukan orang yang mengerti maka wanita hendaknya keluar rumah bahkan wajib untuk bertanya kepada ulama, dan seorang suami tidak boleh melarangnya kecuali jika dia sendiri yang keluar rumah untuk bertanya pada ulama kemudian memberitahukan pada istrinya tentang hasilnya,maka ini sudah di anggap cukup.
Seorang wanita tidak boleh keluar rumah untuk mendatangi majlis dzikir dan mengaji tentang kebaikan kecuali dengan ridlo suami.
قد تمت هذه الرسالة بعون القادر وهدى الهادى ورضاالرحمن ورحمته وبركاته والله اعلم نفعنا الله بها في الدرين آمين. الفاتحة.....
صلوا على النبي...
.
Demikian akhir kitab risalatul mahidl yang kami jadikan rujukan sebagai materi.
والله اعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar