Jumat, 08 Desember 2017

BIRRUL WALIDAIN

dinukil dari kitab Irsyadul 'Ibad Syeh Zainuddin Al Malibary.

أخرج الشيخان عن ابن مسعود قال: سَأَلْتُ رَسُولَ الله أيُّ العَمَلِ أَحَبُّ إلى الله؟ قَالَ: الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِها. قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّ الوَالِدَيْنِ. قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الجِهَادُ فِي سَبِيلِ الله.
dari ibnu mas'ud berkata,:
" aku bertanya kpd Rasululloh shollallohu alaihi wasallam ttg amal apakah yg paling disukai Allah ?
Rasul menjawab : " sholat tepat pd waktunya."
aku berkata : " kemudian apalagi ?"
Rasul menjawab: " berbuat baik kpd kedua orang tua."
aku berkata : " kemudian apa lagi ?"
Rasul menjawab: " jihad fisabilillah."
(HR. bukhori dan muslim)

وأبو يعلى والطبراني: أتى رَجُلٌ إلى رَسُولِ الله وَقَالِ: إنَّنِي أَشْتَهِي الجِهَادَ وَلا أَقْدِرُ عَلَيْهِ. قَالَ: هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ؟ قَالَ: أمِّي. قال: قَاتِلْ لِلَّهِ فِي برِّهَا فَإِذَا فَعَلْتَ فَأَنْتَ حَاجٌّ وَمُعْتَمِرٌ وَمُجَاهِدٌ.
seorang lelaki datang kepda Rasululloh dan berkata " sesungguhnya aku menginginkan jihad tapi aku tdk mampu atasnya."
Rasul berkata: " apakah kedua orang tuamu masih ada salah satunya?"
lelaki tsb berkata : " ibuku."
Rasul bekata : " jihadlah karena Allah dalam berbuat baik kepada ibumu jika engkau telah melakukanya maka engkau adalah seorang haji, umroh dan seorang mujahid."
(HR. abu ya'la dan tabrani)

والرافعي عن ابن عباس: مَا مِنْ رَجُلٍ يَنْظُرُ إلى وَجْهِ وَالِدَيْهِ نَظْرَةَ رَحْمَةٍ إلاّ كَتَبَ الله لَهُ بِهَا حِجّةً مَقْبولةً مَبْرورةً
dari ibnu abbas :
" tiadalah dari seseorang yg melihat wajah kedua orangtuanya dengan pandangan kasih sayang kecuali Allah akan menuliskan baginya pahala haji makbul serta mabrur sebab pandangan tsb."
(diriwayatkan oleh ar rofi'i)

وابن ماجه والنسائي والحاكم: جَاءَ رَجُلٌ إلى رَسُولِ الله فَقَالَ: يَا رَسُولَ الله أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُو وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ. فَقَال: هَلْ لَكَ مِنْ أُمَ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَالْزمهَا فَإِنَّ الجَنَّةَ عِنْدَ رِجْلهَا» وفي رواية: «أَلَكَ وَالدَانِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: فالْزَمْهُمَا فَإِنَّ الجَنَّة تَحْتَ أَرْجُلِهِمَا
seorang lelaki datang kpd Rasululloh kemudian berkata:
" wahai Rasululloh, aku ingin berperang, aku mendatangimu utk meminta pendapatmu."
Rasul berkata : " apakah engkau masih mempunyai ibu ?"
lelaki tsb menjawab : " iya."
Rasul berkata : " jangan tingalkan ibumu, karena sesungguhnya syurga berada di kakinya."
dalam riwayat yg lain , " apakah engkau masih mempunyai kedua orang tua?"
aku berkata : " iya."
Rasul berkata : " jangan kau tingalkan keduanya karena sesungguhnya syurga dibawah kaki keduanya."
(HR. ibnu majjah, an nasa'i dan al hakim)

والشيخان: جَاءَ رَجُلٌ إلَى رَسُولِ الله فَقَالَ: يَا رَسُولَ الله مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمّكَ. قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَال: أُمّكَ. قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبُوكَ
seorang lelaki datang kepada Rasululloh kemudian berkata:
" siapakah manusia yg paling berhak dengan kebaikanku ?"
Rasul berkata: " ibumu."
dia berkata: "kemudian siapa ?"
Rasul berkata : " ibumu."
dia berkata: " kemudian siapa ?"
Rasul berkata : " ibumu."
dia berkata: " kemudian siapa ?"
Rasul berkata: " ayahmu."
(HR. bukhori dan muslim)

والديلمي: دُعَاءُ الوَالِدِ لِوَلَدِهِ كَدُعَاءِ النَّبيِّ لأُمَّتِهِ
" doanya orang tua kepada anaknya bagaikan doanya seorang nabi kepada umatnya"
(HR. ad dailami.)

imam al baghowi dalam kitab ma'alimnya menceritakan :
" Pada zaman itu di masyarakat bani israil ada seorang laki - laki yang saleh . dia mempunyai seorang anak dan seekor sapi betina. dia membawa anak sapi tersebut ke sebuah hutan dan di lepasnya di sana seraya berdo'a kepada Alloh swt., "Ya Alloh, Sesunguhnya aku menitipkan kepada-MU sapi ini untuk anakku jika dia telah besar."
Selang beberapa waktu kemudian, laki-laki yang saleh tersebut meninggal dunia dan sapi betina itu tetap berada di dalam hutan selama beberapa tahun. jika ada orang yang melihatnya, sapi itu lari. setelah anak orang yang saleh itu besar, dia menjadi orang yang berbakti dan dapat membagi waktu dengan baik. dia membagi waktu malam menjadi 3 bagian, 1/3 untuk shalat, 1/3 untuk tidur , 1/3 lagi dia duduk di samping kepala ibunya ( menjaga dan melayani). apabila telah pagi, dia berangkat ke hutan untuk mencari kayu bakar, lalu menggendong kayu bakar di pundaknya, dan menjualnya di pasar. dari hasil penjualannya itu di bagi menjadi 3 bagian, 1/3 untuk dirinya, 1/3 dia sedekahkan dan 1/3 lagi untuk ibunya.

Pada suatu hari, ibunya berkata," wahai anak ku, Sesungguhnya ayahmu telah mewariskan untukmu seekor sapi betina yang dia titipkan kepada Alloh swt, di hutan anu. maka, berangkatlah kesana dan berdo'a lah kepada Tuhan Nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq . agar dia mengembalikan sapi itu kepada mu. tandanya adalah apabila kamu melihatnya, akan tergambar seolah-olah sinar matahari keluar dari kulitnya, dan sapi itu bagaikan sapi emas ( yang di hiasi emas ) karena bagus dan kuningnya.

Lalu, datanglah anak itu ke hutan dan melihat sapi tersebut sedang makan rumput. berteriaklah anak tersebut dan berkata," aku hendak mengambilmu dengan nama Tuhan Nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq. dan Yakub." berjalanlah sapi itu hingga berdiri di hadapannya. lalu dia memegang leher sapi itu dan menuntunnya. tiba- tiba dengan izin Alloh swt, sapi itu berbicara,"wahai pemuda yang berbuat baik pada ibunya, tunggangilah aku karena hal itu akan lebih mudah bagimu." pemuda itu berkata," sesungguhnya ibuku tidak menyuruh kepadaku untuk menunggangimu, tetapi hanya mengatakan kepadaku untuk memegang lehermu." sapi itu berkata,"Demi Tuhan bani israil, andaikan kamu tidak menunggangiku, niscaya kamu tidak akan mampu membawaku. berangkatlah kamu dan jika kamu memerintahkan gunung agar mencabut dirinya dari dasarnya dan berjalan bersamamu, niscaya dia melakukannya karena kamu berbuat baik kepada ibumu."

Maka berjalanlah pemuda itu bersama sapi tersebut menuju ibunya. ibunya berkata kepada sang anak," Sesungguhnya kamu adalah orang fakir yang tidak memiliki harta dan terasa berat bagimu mencari kayu bakar pada waktu siang hari, sedang pada waktu malam hari kamu shalat, maka berangkatlah kamu ke pasar dan juallah sapi betina ini," anak itu berkata,"berapakah aku harus menjualnya ?" ibunya berkata," juallah 3 dinnar, namun janganlah kamu menjualnya tanpa musyawarah dulu dengan ku ," harga sapi itu ditetapkan oleh ibunya 3 dinnar.

Berangkatlah pemuda itu membawa sapi betina tersebut ke pasar dan alloh swt mengutus seorang malaikat untuk memperlihatkan kekuasaanya kepada makhluknya dan untuk menguji pemuda tersebut, bagaiman balasan orang yang berbuat baik kepada ibunya, padahal Alloh swt Maha Mengetahui. lalu Malaikat berkata," Berapakah kamu akan menjual sapi betina itu?" aku akan menjualnya 3 dinnar dan aku mensyaratkan kepada keridhaan ibuku." Malaikat itu berkata ," ini untuk mu 6 dinnar, tapi janganlah kamu bermusyawarah dengan ibumu dulu." pemuda itu berkata." Andaikan kamu memberikan kepadaku jumlah dinnar seberat sapi ini, niscaya aku tidak akan mengambilnya melainkan dengan keridhaan ibuku."
Lalu dia kembali kepada ibunya dan memberitahukan bahwa ada ynag berani membeli dengan harga 6 dinnar, ibunya berkata," juallah dengan harga 6 dinnar, namun harus ada keridhaan ku." Lalu berangkatlah pemuda itu membawa sapi betina tersebut ke pasar. dan datanglah Malaikat seraya berkata," Apakah kamu telah mendapat perintah ibu mu.?" Pemuda itu menjawab ," Aku telah di perintahkan oleh ibuku menjualnya jangan kurang dari 6 dinnar dengan syarat aku harus mendapatkan keridhaannya." maka Malaikat itu berkata," Sesungguhnya aku akan memberikan kepadamu 12 dinnar( tanpa ada alasan perintah ibumu dulu)." Namun Pemuda itu menolaknya dan kembali kepada ibunya, serta memberitahukan hal itu kepada ibunya." ibunya berkata," Sesungguhnya yang datang kepadamu (yang hendak membeli) itu adalah Seorang Malaikat. dia datang menyerupai seorang manusia kepadamu untuk menguji kamu. Apabila dia datang lagi kepadamu , maka tanyakan kepadanya tentang sapi itu."

Saat pemuda itu bertemu dengan Malaikat tadi.," apakah tuan menyuruh untuk menjual sapi betina ini atau melarangnya.?"
Malaikat itu berkata," Pergilah kamu kepada ibu mu dan katakan kepadanya untuk menahan sapi betina ini ( jangan dulu di jual) karena Nabi Musa Ibnu Imran akan membelinya darimu untuk seorang yang telah di bunuh dari bani israil. janganlah kamu menjualnya kecuali dengan jumlah dinnar yang sepenuh kulitnya."
kemudian dia menahan sapi itu dan Allah mentaqdirkan terhadap bani israel utk menyembelih sapi tsb, mka bani israel meminta ciri2 sapi yang akan disembelih hingga nabi musa memberitahukan ciri2 sapinya pemuda tsb. ini sebagai balasan setimpal terhadap kebaikannya kepada ibunya juga sebagai anugrah dan kasih sayang
dariNya."

wallohu a'lam.

إرشاد العباد إلى سبيل الرشاد
للشيخ زين الدين المليبارى

Tidak ada komentar:

Posting Komentar