Syaikh Ibnu ‘Atho’illah As Sukandari, dalam salah satu buku karya beliau Al-Hikam, beliau membagi ikhlas menjadi tiga tingkatan sesuai dengan tingkatan manusia.
1. Ikhlas al-’ibaad (ikhlas para hamba); ialah amal perbuatan yang bersih dari riya’ dan yang menjadi bagian dari nafsu. Mereka beramal semata karena Allah, sambil mendambakan pahala dari_nya atau keselamatan dari siksa-Nya.
2. Ikhlas al-muhibbin (keikhlasan para pecinta); ialah amal perbuatan semata karena Allah Swt. Sambil ber-ta’dzim dan hormat kepada-Nya. Mereka memandang bahwa Allah berhak disembah dan diagungkan. Mereka beramal tidak karena ingin pahala atau lari dari siksaNya.
3. Ikhlas al-‘arifin (keikhlasan para wali yang mengenal Allah); ialah penyaksian mereka bahwa al-Haq sendiri (tanpa sekutu) yang menggerakkan dan mendiamkan mereka. Sama sekali mereka tidak memandang bahwa diri
mereka memiliki kekuatan untuk mengamalkan amalan yang mereka amalkan. Mereka tidak merasa mengamalkan apa-apa, tetapi Allah
yang menggerakkan mereka.
Demikian tingkatan ikhlas, tentunya kita dapat mengevaluasi amal kita masing-masing, apakaha ada yang sesuai dengan salah satu tingkatan ikhlas di atas.